Kamis (16/10), Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat terbatas di kediaman pribadinya yang terletak di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan ini, Prabowo memberikan tugas khusus kepada Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk meningkatkan penerimaan pajak negara.

"Kami membahas progres peningkatan pajak yang diharapkan dapat tercapai di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan yang baru. Kami berharap ada peningkatan pendapatan pajak," ungkap Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, kepada wartawan setelah rapat.

Selain itu, Prabowo juga memerintahkan evaluasi dan penyempurnaan aturan mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) agar dapat memberikan keuntungan maksimal bagi negara. "Bapak Presiden menginginkan agar kami terus melakukan review terhadap peraturan-peraturan yang berkaitan dengan masalah keuangan," tambah Prasetyo.

Selanjutnya, Prabowo memberikan instruksi kepada Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, untuk mencari skema dan terobosan guna memastikan ketersediaan pupuk nasional dalam kondisi yang aman.

Prabowo bahkan menyarankan revitalisasi pabrik-pabrik pupuk untuk meningkatkan kualitas dengan harga yang terjangkau. "Ini diharapkan dapat meringankan beban para petani kita," jelas Prasetyo.

 

Prabowo juga menugaskan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terutama di bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).

"Beliau mendapat tugas khusus untuk melakukan penelitian terhadap teknologi yang memungkinkan kita mencapai swasembada energi dan pangan, termasuk teknologi bibit dan mineral," jelas Prasetyo.

Di akhir rapat, Prabowo menerima laporan dari Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penertiban Kawasan Hutan. Sjafrie melaporkan tentang luas hutan sawit yang telah dikembalikan kepada negara. "Secara periodik, beliau memberikan laporan mengenai jumlah luas sawit yang berhasil dikembalikan, mengingat ada pelanggaran yang terjadi," tutup Prasetyo.