Belakangan ini, fenomena Tepuk Sakinah menjadi viral di media sosial, terutama setelah ditampilkan dalam acara bimbingan perkawinan di berbagai KUA. Dalam video yang banyak dibagikan, calon pengantin terlihat antusias melakukan yel-yel ini sebelum melangsungkan akad nikah. Momen ini langsung menarik perhatian warganet karena dianggap unik, lucu, dan sarat makna.

Tepuk Sakinah bukan sekadar hiburan, melainkan memiliki filosofi yang mendalam terkait tujuan pernikahan itu sendiri. Mungkin bagi sebagian orang, tradisi ini terasa baru. Namun, di balik gerakan sederhana dan lirik yang mudah diingat, terdapat pesan penting tentang bagaimana membangun rumah tangga yang harmonis.

Asal Mula Tepuk Sakinah

Tepuk Sakinah dipopulerkan melalui kegiatan sekolah pranikah yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) di berbagai daerah di Indonesia. Sekolah pranikah bertujuan memberikan pembekalan mengenai seluk-beluk pernikahan untuk menciptakan rumah tangga yang damai.

Di sela-sela pemberian materi, pemateri memperkenalkan Tepuk Sakinah dan mengajak seluruh peserta bertepuk tangan sambil menyanyikan lirik-lirik tertentu. Dengan model ice breaking, Tepuk Sakinah hadir untuk mencairkan suasana bimbingan, sehingga kegiatan pranikah menjadi lebih hangat dan interaktif.

Lirik Tepuk Sakinah dan Maknanya

Lirik Tepuk Sakinah terdiri dari seruan sederhana yang disertai tepukan tangan. Baris-barisnya menyebutkan lima pilar keluarga sakinah: berpasangan, janji kokoh, saling cinta, musyawarah, dan saling ridho. Misalnya, dalam liriknya terdapat seruan seperti:

"Berpasangan, Berpasangan, Berpasangan (tepuk 3 kali)"

"Janji kokoh, Janji kokoh, Janji kokoh (tepuk 3 kali)"

"Saling cinta, Saling hormat, Saling jaga, Saling ridho"

"Musyawarah untuk sakinah."

Kesederhanaan lirik membuatnya mudah dihafal oleh calon pengantin. Namun, setiap kata yang diucapkan memiliki makna simbolis tentang pondasi rumah tangga yang kuat.

Lima Pilar Keluarga Sakinah

Tepuk Sakinah merujuk pada lima pilar keluarga sakinah:

  1. Zawaj (berpasangan) — menegaskan bahwa pernikahan adalah jalan hidup bersama.
  2. Mitsaqan Ghalizan (janji yang kuat) — akad nikah bukan sekadar formalitas, tetapi perjanjian suci.
  3. Mu'asyarah Bil Ma'ruf (saling mencintai dan menghormati) — pasangan dituntut untuk hidup dalam kasih sayang.
  4. Musyawarah — setiap persoalan sebaiknya diselesaikan dengan komunikasi yang sehat.
  5. Taradhin (saling ridho) — saling menerima kekurangan dan kelebihan pasangan.

Dengan menyatukan kelima pilar ini dalam yel-yel sederhana, calon pengantin diingatkan akan tujuan pernikahan yang bukan hanya romantis, tetapi juga spiritual.

Konsep Sakinah, Mawaddah, Warahmah

Mengutip situs resmi Kemenag RI, sakinah, mawaddah, dan warahmah merupakan fondasi penting dalam rumah tangga Muslim. Sakinah dimaknai tenteram, mawaddah bermakna kasih yang ditandai adanya rasa cinta yang diwujudkan mau saling memberi, sementara warahmah bermakna sayang yang berwujud mau saling menerima kekurangan masing-masing.

Ayat yang mendasarinya adalah QS Ar Rum ayat 21, yang menyebutkan bahwa Allah menciptakan pasangan manusia agar mereka hidup tenteram dalam cinta dan kasih sayang. Tepuk Sakinah menjadi cara kreatif untuk menanamkan pesan ini pada calon pengantin.

Pertanyaan seputar Topik

Apa itu Tepuk Sakinah? Tepuk Sakinah adalah yel-yel semangat dalam bimbingan perkawinan di KUA untuk calon pengantin, berisi pesan tentang lima pilar keluarga sakinah.

Apa makna lagu Tepuk Sakinah? Maknanya mengajarkan pentingnya berpasangan, memegang janji kuat, saling cinta, musyawarah, dan ridho dalam rumah tangga.

Mengapa Tepuk Sakinah viral? Dianggap unik, lucu, dan menyenangkan, tapi juga penuh filosofi pernikahan Islami.