Sri Mulyani Indrawati, lahir di Tanjung Karang, 26 Agustus 1962, kini menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Ia adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Sri Mulyani juga dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia pada 2006 dan terpilih sebagai wanita paling berpengaruh nomor 23 di dunia pada 2007 versi Forbes.

Mundur dari Bank Dunia

Menteri Keuangan yang baru saja dilantik, Sri Mulyani Indrawati memastikan dirinya telah secara resmi memundurkan diri dari Bank Dunia. Sebelum dipercaya menjabat Menteri Keuangan, Sri Mulyani merupakan direktur pelaksana Bank Dunia.

"Sudah dong (memundurkan diri)," ujar dia di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Sri mengungkapkan, perihal pemunduran dirinya tersebut telah disampaikan oleh Presiden Direktur Bank Dunia Jim Yong Kim kepada seluruh jajaran direksi lembaga tersebut.

"Tadi malam bapak Presiden Bank Dunia sudah memberitahukan pada seluruh Board of Director mengenai keputusan saya untuk mengundurkan diri dan menerima tawaran dari presiden Jokowi untuk menerima tugas ini," kata dia.

Pernah Tolak Tawaran Jokowi Jadi Menteri

Presiden RI Joko Widodo akhirnya merombak jajaran menteri di Kabinet Kerjanya. Mayoritas yang di rombak adalah menteri-menteri ekonomi, diantaranya Bambang Brodjonegoro yang digantikan Sri Mulyani.

Masuknya Sri Mulyani dalam Kabinet Kerja ternyata memiliki cerita yang panjang. Presiden RI Joko Widodo ternyata sangat menginginkan Sri Mulyani untuk menjadi menteri. Namun hal itu terus ditolak oleh Sri Mulyani.

"Saya dengar Presiden juga mendekati Sri Mulyani, namun Sri Mulyani menolak dengan halus. Jadi kalau sekarang Sri Mulyani bersedia mungkin timing-nya sudah tepat, itu sangat bagus‎," kata Toni.

Masuk Wanita Berpengaruh di Dunia Pada 2016

Majalah Forbes kembali merilis nama-nama wanita paling berpengaruh di dunia. Kanselir Jerman, Angela Merkel, kini adalah wanita paling berpengaruh di dunia.

Daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia juga diisi oleh bos perusahaan, CEO, pejabat pemerintah, presiden, pengusaha, dan jabatan-jabatan top lainnya.

Kiprah Kedua di Kementerian Keuangan

Sri Mulyani Indrawati kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 2016 dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Saat itu, ia dipercaya mengelola keuangan negara di tengah tantangan penurunan harga komoditas, perlambatan ekonomi global, serta kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur. Pada 2020, pandemi Covid-19 menjadi ujian terberat. Sri Mulyani memimpin langsung kebijakan fiskal responsif melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program tersebut mencakup bantuan sosial, insentif usaha, serta dukungan untuk sektor kesehatan. Kebijakan ini menjaga perekonomian nasional tetap bertahan di tengah tekanan krisis global.

Pengakuan Internasional

Atas kiprahnya, Sri Mulyani beberapa kali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik oleh lembaga internasional. Pada 2018, majalah GlobeAsia menempatkannya sebagai wanita paling berpengaruh nomor satu di Indonesia. Penghargaan ini mempertegas reputasinya sebagai teknokrat dengan kapasitas global.

Peran Hingga Akhir Pemerintahan Jokowi

Hingga akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo pada 2024, Sri Mulyani tetap menjadi figur sentral kabinet. Ia berperan menjaga stabilitas ekonomi, meningkatkan kepercayaan investor, serta mendukung program pembangunan jangka panjang, termasuk pembiayaan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kembali Dilantik dalam Kabinet Prabowo

Setelah terpilih sebagai Presiden RI periode 2024–2029, Prabowo Subianto kembali melantik Sri Mulyani sebagai Menkeu pada 21 Oktober 2024 bersama jajaran Kabinet Merah Putih. Ia melanjutkan tugas mengelola keuangan negara hingga September 2025.

Akhir Masa Jabatan

Pada 8 September 2025, Presiden Prabowo melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. Serah terima jabatan berlangsung sehari setelah pelantikan, yakni 9 September 2025, di kantor Kementerian Keuangan. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang telah diberikan serta berterima kasih kepada jajaran Kemenkeu, rekan kabinet, legislatif, yudikatif, hingga masyarakat luas. Ia juga berpesan agar privasinya tetap dihormati setelah tidak lagi menjabat.

Respons Pasar

Sehari setelah pergantian Menkeu, pada 9 September 2025, nilai tukar rupiah melemah 185 poin atau 1,13 persen ke level Rp16.495 per dolar AS. Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut pelemahan ini dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap pergantian Menkeu. Selain faktor domestik, pelemahan juga dipengaruhi ekspektasi global terkait kebijakan suku bunga The Fed.