LPPM Univeristas Halu Oleo Gelar Pelatihan Tenun Di Desa Lanto

Alias bersama Tim, Kepala Desa, dan Masyarakat Pengrajin Tenun saat menerima Alat Pengintal Benang di Kantor Desa Lanto Kecamatan Mawasangka Tengah

BUTON TENGAH, SULAWESION.COM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari melalui program Pemberdayaan Kementerian Masyarakat (PKM) dengan tema “Pemanfaatan tenun kamohu dalam upaya peningkatan ekonomi kreatif untuk mendukung pengentasan kemiskinan di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) menggelar pelatihan kepada masyarakat Desa Lanto khususnya ibu-ibu pengrajin tenun yang tergabung dalam Dasawisma Ar-Rahman sebagai mitra sasaran kegiatan.

PKM ini akan digelar selama Enam bulan yang kegiatannya akan didampingi oleh tim Dosen dari Universitas Halu Oleo Fakultas Ilmu Budaya, sampai mereka mahir dalam berinovasi ketika mengerjakan kerajinan Tenun.

Ketua Tim PKM Alias S.Pd,.M.Hum mengatakan, selama ini kendala mitra sasaran penenun hanya monoton dalam menghasilkan kerajinannya berupa sarung saja, sehingga dengan adanya pelatihan ini, dengan bimbingan dan evaluasi yang akan dilakukan oleh tim, mereka dapat berinovasi dan berkreativitas sehingga mereka dapat berkembang kedepannya dengan menghasilkan inovasi tambahan terkiat dengan hasil produksi tenun.

“Selam ini kan hanya tenun sarung yang mereka lakukan, mudah-mudahan dengan adanya pelatihan yang digelar ini, kedepan bukan hanya tenun sarung, tetapi bisa dikreasi dengan produk seperti Tas dari Tenunan, gantungan Kunci dari sisa-sisa kain yang tidak lagi digunakan, dan masih banyak lagi pokoknya,” tuturnya saat dikonfirmasi oleh media ini, saat memberikan pengarahan di Kantor Desa Lanto Sabtu (19/7/2025)

Maka dari itu, tambah Alias, kami memberikan stimulus alat produksi tenun seperti bantuan Masin jahit, Alat Pengintal Benang (Gantaha), meteran jahit, alat tenun dan 4 Dos Benang sebagai bahan dan alat praktek nantinya, yang semuanya berasal dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jendral Riset dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.

“Dengan alat ini, mereka dapat mengembangkan kreativitas dan inovasinya, jika memang ini berhasil setelah kami evaluasi kedepannya, maka mitra sasaran akan di bantu pula dan hal promosi dan pemasaran produk-produk yang telah di hasilakan,” jelasnya

Oleh karena itu, pungkas Alias, keseriusan dan dukungan dari pemerintah desa sangat kami butuhkan, hal ini dapat memberi motivasi kepada mereka akan pentingnya pelatihan ini, sebab dengan adanya kreativitas dan inovasi dalam menenun tidak menuntut kemungkinan menjadi mata pencaharian penting kedepannya.

“Jadi, selama enam bulan ini kami akan dampingi dan pantau perkembangannya, dengan tim kami, yakni Dr. Sitti Hermina, SST.Par., M.Hum, dan Sarman S.Pd.,M.Pd, serta dibantu oleh mahasiswa Ifaldin dan Wa Ode Siti Ramadani,” Pungkasnya

Ditempat yang sama, Kepala Desa Lanto Suyuti mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan ini, semoga ke depan dapat berlanjut terus, sehingga pengrajin tenun khususnya di Desa Lanto semakin banyak.

“Pokonya saya sangat mendukung dan support dengan adanya kegiatan ini,” singkatnya

Untuk di ketahui, Kegiatan pelatihan ini di Biaya sepenuhnya oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jendral Riset dan Pengembangan Kemeterian Pendidikan Tinggi, Sains, dan teknologi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan