Refleksi 35 Tahun Kota Bitung dan 2 Persoalan Kronis

Kota Bitung. (Dokumentasi | Ist)

BITUNG, SULAWESION.COM – Perayaan ulang tahun Kota Bitung ke-35 yang jatuh pada 10 Oktober 2025 mengusung tema “Semangat Harmonisasi, Menuju Bitung Maju dan Sejahtera”.

Namun dibalik persiapan perayaan, masih banyak persoalan mendasar yang harus dituntaskan Pemerintah di bawah kepemimpinan Hengky Honandar dan Randito Maringka (HH-RM).

Bacaan Lainnya

Kurang lebih ada 2 persoalan utama yang bersinggungan langsung dengan pemenuhan hak-hak dasar warga.

Kesehatan

Persoalan pertama yang perlu dituntaskan pemerintah adalah menekan angka penderita HIV/AIDS. Data dari Badan Pusat Statistik, penderita penyakit dengan simbol pita merah ini berada di angka 1.001 kasus.

Angka itu menjadikan kota Cakalang bertengger dalam peringkat dua setelah Manado di Provinsi Sulawesi Utara.

Data HIV/AIDS

Kasehatan warga harus menjadi prioritas utama pemerintah. Tidak boleh bersikap pasif, agar tak ada satu pun masyarakat yang merasa tertinggal dalam semangat harmonisasi pemerintahan.

Tingkat Pengangguran Terbuka

Ketersedian lapangan pekerjaan di Bitung menjadi masalah serius. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) tiap tahun melambung tinggi. Keterbatasan pekerjaan di kalangan anak muda perlu ada solusi konkrit dari Pemkot Bitung. Minimal lebih proaktif dan inovatif dalam menciptakan sistem kerja yang produktif.

Pemkot Bitung jangan hanya menunggu investasi besar dari luar. Harus berani menciptakan iklim usaha yang sehat untuk UMKM lokal serta membuka ruang pelatihan kerja berbasis kebutuhan industri.

Pencari kerja di Kota Bitung. (Dokumentasi | Yaser Baginda)

Pemerintah daerah sudah saatnya berperan aktif, terutama dalam merancang kebijakan lewat daya dorong penciptaan lapangan kerja.

Kolaborasi antar sektor publik, seperti swasta dan masyarakat sangat diperlukan agar setiap warga negara, khususnya anak muda yang ada di Bitung, memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkembang.

Kata ‘sejahtera’ dalam tema ulang tahun kota harus betul-betul menjadi perenungan mendalam kepala daerah. 35 tahun Kota Bitung seharusnya menjadi momen refleksi dan evaluasi, bukan sekedar persiapan selebrasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan