Bola.com, Jakarta - Gareth Bale pernah menjadi pesepak bola dengan bayaran tertinggi di dunia. Namun, siapa sangka setelah pensiun dari lapangan hijau ia pernah dihinggapi kekhawatiran bisa bangkrut sewaktu-waktu.
Mantan bintang Tottenham dan Real Madrid berusia 36 tahun ini gantung sepatu setelah Piala Dunia 2022.
Baca Juga
Bale pernah menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di dunia setelah meneken kontrak enam tahun senilai £150 juta (Rp3,33 triliun) dengan Real Madrid pada 2016.
Sementara itu, menurut Wales Online, ia dikabarkan memiliki kekayaan bersih sebesar £120 juta (Rp2,66 triliun).
Meskipun penghasilannya luar biasa, Bale selalu ketar-ketir ketika menyangkut uang. “Ada satu hal yang selalu membuat saya takut. Anda membaca artikel tentang ketika orang-orang pensiun dari olahraga profesional, mereka bangkrut," kata Bale, seperti dikutip dari The Sun, Rabu (15/10/2025).
“Mereka tidak tahu bagaimana mengelola uang mereka, mereka tidak tahu bagaimana melakukan semua hal ini."
“Saya bayangkan, banyak atlet menjalani gaya hidup mewah. Saya berusaha untuk tidak melakukannya. Saya selalu membayangkan seperti apa kehidupan setelah sepak bola."
EKSKLUSIF dari Jeddah! Dalam sesi konferensi pers jelang laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, muncul momen unik saat seorang wartawan Arab Saudi menanyakan soal skandal naturalisasi Malaysia kepada Patrick Kluivert. Kluivert terlihat canggung dan ter...
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lakukan Investasi
Supaya tak terpuruk ke jurang kebangkrutan, Gareth Bale berusaha melakukan investasi. Dia pun punya trik khusus.
“Ketika saya selesai, saya tidak lagi menerima gaji. Lalu, bagaimana orang-orang menata ulang hidup mereka?" ujar pria asal Wales tersebut.
"Jadi, saya selalu berusaha melakukan diversifikasi sejak awal. Saya selalu punya ide pilar di mana saya akan mencoba menginvestasikan uang saya di berbagai hal. Jika satu pilar ditebang dan tidak berfungsi, seluruh bangunan tidak akan runtuh," imbuhnya.
Bale juga mengakui ingin sekali pindah ke Major League Soccer sebelum masa singkatnya di LAFC, tetapi aturan gaji membuatnya mengurungkan niatnya.
“Saya sangat menikmati waktu saya di sini, dan saya sebenarnya berharap bisa datang lebih awal," ujar Bale
“Tetapi jika Anda ditawari gaji yang jauh lebih besar di Eropa, itu tetaplah sebuah pekerjaan, Anda tidak akan menerima gaji yang lebih rendah untuk datang ke sini dan mengembangkan olahraga ini, sayangnya, yang kita semua ingin lakukan, tetapi itu tidak sepenuhnya memungkinkan," imbuhnya.
Niat Beli Klub Sepak Bola
Sejak gantung sepatu, Bale mulai sesekali menjadi komentator untuk TNT Sports, termasuk untuk final Liga Europa tahun lalu.
Ikon kelahiran Cardiff ini juga dikaitkan dengan pembelian klub lokal Wales. Menanggapi laporan bahwa ia mungkin akan membeli Bluebirds, Bale merespons dengan gamblang.
“Saya sempat memberi masukan tentang tim asal saya. Tim ini telah menurun performanya selama beberapa tahun terakhir dan memiliki potensi yang sangat besar, sebagai klub satu kota," tutur Bale.
“Kami menantikan responsnya, kami ingin mendapatkan kepemilikannya dan membawa klub ini kembali ke tempat yang kami anggap seharusnya," sambung dia.
Jalankan Bisnis
Bale telah meluncurkan beberapa usaha bisnis di ibu kota Wales. Pemain dengan 111 caps ini memiliki Elevens Bar dan Par 59, sebuah bar bertema golf mini, di pusat kota Cardiff.
Bale juga tetap menjadi pegolf yang antusias dan bermain sesering yang dimungkinkan oleh jadwalnya.
Ia telah berpartisipasi dalam beberapa acara pro-am, yang terbaru adalah Kejuaraan BMW PGA di Wentworth bulan lalu.
Sumber: The Sun