Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, baru-baru ini mengungkapkan bahwa tidak semua pengemudi ojek online (ojol) mendapatkan Bonus Hari Raya (BHR) dari aplikator. Ini mungkin mengejutkan bagi banyak orang, tetapi ada sejumlah kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan aplikator yang menentukan siapa yang berhak menerima bonus ini.

Menurut Immanuel, ada pengemudi ojol yang hanya menerima BHR sebesar Rp50.000. "Kenapa bisa dapat Rp50.000? Ternyata ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Kami juga mempertanyakan kriteria tersebut dengan data yang kami miliki dari para pengemudi ojol," jelasnya saat konferensi pers di Jakarta.

Dia menambahkan bahwa pihak aplikator akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. "Jangan sampai kejadian lebaran kemarin terulang lagi. Ini adalah kemenangan bagi perjuangan para pengemudi ojol," tegasnya.

Immanuel juga menyoroti pentingnya mendefinisikan keaktifan pengemudi sebagai dasar dalam pemberian BHR. "Kami masih belum tahu ukuran keaktifan yang digunakan," imbuhnya.

Meski demikian, ia mengakui belum bisa memberikan angka pasti mengenai jumlah pengemudi ojol yang tidak mendapatkan BHR, karena data dari aplikator belum diterima oleh Kementerian Ketenagakerjaan. "Mereka (aplikator) akan segera memberikan data itu kepada kami," tambahnya.

Di sisi lain, Immanuel mengungkapkan bahwa ada pengemudi ojol yang menerima BHR tertinggi mencapai Rp1,6 juta, yang diberikan kepada ribuan mitra pengemudi. "Nominal Rp1,6 juta ini cukup signifikan, dan evaluasi akan tetap dilakukan," ujarnya.

Grab juga memberikan penjelasan terkait keluhan pengemudi ojol mengenai BHR yang dianggap terlalu kecil. Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menyatakan bahwa penyaluran BHR dilakukan berdasarkan keaktifan kerja Mitra Pengemudi.

"Kami mengikuti imbauan Presiden dan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kemampuan finansial perusahaan," ujarnya.

Tirza menjelaskan bahwa Grab membagi penerima BHR menjadi empat tingkatan. Tingkatan pertama, Mitra Jawara, adalah pengemudi yang paling aktif dan berkinerja baik, dengan BHR tertinggi mencapai Rp1.600.000 untuk Mitra Roda 4 dan Rp850.000 untuk Mitra Roda 2. "Kami berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan kami," tambahnya.

Dengan adanya pembagian tingkatan ini, Grab berharap dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada para Mitra di momen penting seperti Hari Idulfitri. "Lebih dari sekadar nominal, kami harap BHR ini bisa menjadi bentuk dukungan untuk Mitra kami," tutup Tirza.