Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, baru-baru ini mengungkapkan sebuah kejadian yang cukup mengejutkan. Ia menerima pesan WhatsApp dari seorang politikus yang meminta jatah untuk menjadi mitra pemilik dan pengelola dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Tentu saja, permintaan ini membuat Nanik merasa geram.

Dalam sesi jumpa pers yang diadakan di Kantor BGN di Jakarta pada Jumat (26/9/2025), Nanik menceritakan bagaimana ia langsung memblokir nomor ponsel politikus tersebut.

"Ada, serius nih, ada yang WA saya. Saya jawab 'eh kamu politikus bukannya bantu saya, bagaimana mengkomunikasikan soal keracunan, malah minta dapur'. Langsung saya block, block, block!" ujarnya dengan nada tegas, dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Sabtu (27/9).

Tidak Ada Toleransi Bagi Oknum yang 'Bermain'

politikus minta jatah dapur mbg © 2025 Instagram

politikus minta jatah dapur mbg
© 2025 Instagram/@nanik_deyang

Nanik juga menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi siapa pun, termasuk politikus, yang mencoba meminta 'jatah' dapur MBG. Mengelola dapur MBG bukanlah pekerjaan yang bisa dianggap remeh; ini adalah tanggung jawab besar yang harus dihadapi dengan serius, bukan hanya untuk mengejar keuntungan semata.

Lebih lanjut, Nanik menekankan bahwa BGN tidak akan tebang pilih dalam menindak pemilik dan pengelola MBG yang bermasalah, bahkan jika mereka adalah orang-orang kuat seperti jenderal.

"Mau punya-nya jenderal, mau punya-nya siapa, kalau melanggar akan saya tutup. Saya nggak peduli, karena ini menyangkut nyawa manusia. Jangan main-main sama urusan kesehatan anak," tegasnya.

Penyelidikan Kasus Keracunan MBG

politikus minta jatah dapur mbg © 2025 Instagram

politikus minta jatah dapur mbg
© 2025 Instagram/@nanik_deyang

BGN saat ini sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dapur-dapur MBG yang terlibat dalam kasus keracunan di beberapa daerah. Kasus keracunan dalam program MBG memang meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan lebih dari 5.000 anak menjadi korban.

Menurut hasil penyelidikan sementara BGN per 26 September 2025, terdapat 45 dapur program MBG yang terbukti tidak menjalankan standar prosedur operasional (SOP). Dari jumlah tersebut, 40 dapur di antaranya langsung ditutup oleh BGN hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

"Sampai sore hari ini (26/9/2025), dari 45 dapur itu, 40 dapur kami nyatakan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan sampai semua penyelidikan, baik investigasi maupun perbaikan-perbaikan sarana dan fasilitas selesai dilakukan," ungkap Nanik, seperti yang dikutip dari Antara.

Dapur-dapur tersebut sedang diperiksa secara intensif oleh tim independen yang dibentuk oleh BGN, serta tim eksternal dari Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).

FAQ Seputar Program MBG

Q: Apa itu program MBG?
A: MBG adalah singkatan dari Makan Bergizi Gratis, program pemerintah untuk menyediakan makanan sehat bagi anak-anak sekolah.

Q: Mengapa ada kasus keracunan dalam program MBG?
A: Berdasarkan penyelidikan BGN, beberapa dapur tidak mematuhi standar prosedur operasional (SOP), sehingga makanan yang diproduksi tidak aman dikonsumsi.

Q: Berapa banyak dapur MBG yang ditutup BGN?
A: Hingga 26 September 2025, BGN menutup 40 dapur dari total 45 dapur yang bermasalah.

Q: Apa langkah BGN terhadap politikus yang meminta jatah dapur MBG?
A: Nanik S. Deyang menolak mentah-mentah permintaan tersebut dan langsung memblokir nomor politikus yang menghubunginya.

Q: Siapa yang melakukan penyelidikan kasus MBG?
A: Penyidikan dilakukan oleh tim independen BGN dengan dukungan Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).