Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, menghadapi toddler yang mencoba berbagai hal sekaligus memang bisa membuat kepala pening. Energi mereka yang meluap-luap seringkali membuat orangtua kewalahan, apalagi ketika jadwal harian terasa padat.
Tingkah laku aktif ini sebenarnya bagian dari proses belajar dan eksplorasi. Toddler belajar memahami dunia lewat gerakan, sentuhan, dan rasa ingin tahu yang tinggi. Setiap langkah kecil yang mereka ambil adalah cara mereka mengeksplorasi lingkungan dan mengasah keterampilan motorik serta kognitif.
Namun, tantangan terbesar bagi orang tua adalah menyalurkan energi si kecil dengan cara yang aman dan positif. Tanpa strategi yang tepat, anak bisa cepat bosan, frustrasi, atau bahkan berisiko cedera akibat gerakan yang terlalu liar. Oleh karena itu, ini tips anti drama menghadapi toddler yang super aktif!
Advertisement
Advertisement
1. Buatkan Jadwal Keseharian
Adanya jadwal harian, membuat si kecil tahu kapan waktunya bermain, makan, tidur siang, dan aktivitas lain. Hal ini membantu mengurangi rasa bingung dan tantrum karena tidak tahu apa yang diharapkan.
Rutinitas juga memudahkan orang tua dalam mengatur kegiatan sehari-hari. Dengan jadwal yang konsisten, orang tua bisa merencanakan waktu bermain, belajar, dan istirahat si kecil secara seimbang.
2. Sediakan Aktivitas yang Melatih Fisik
Aktivitas fisik seperti lari-lari ringan, bermain bola, atau senam sederhana di rumah akan membantu si kecil tetap sehat dan fokus. Selain menyalurkan energi, gerakan fisik juga mendukung perkembangan motorik kasar.
Anak belajar keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot sambil bersenang-senang. Dengan menyediakan aktivitas fisik secara rutin, orang tua bisa mengurangi kemungkinan tantrum atau perilaku negatif akibat rasa bosan.
Advertisement
3. Beri Apresiasi pada Setiap Perbuatannya
Memberikan pujian pada anak saat mereka melakukan hal yang benar atau mengikuti aturan sangat penting. Apresiasi membuat mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berperilaku baik.
Anak-anak biasanya sangat peka terhadap respon positif dari orangtua. Selain memotivasi, apresiasi juga memperkuat ikatan emosional. Anak merasa dicintai dan diperhatikan, sehingga mereka lebih percaya diri dan lebih mudah menerima arahan orang tua.
4. Kendalikan Emosi dan Reaksi yang Berlebihan
Toddler yang aktif bisa memicu emosi orang tua, tetapi reaksi berlebihan justru bisa membuat anak semakin bingung atau takut. Tetap tenang dan sabar adalah kunci menghadapi tingkah laku mereka.
Dengan kontrol emosi, orangtua bisa memberikan arahan yang jelas dan konsisten. Anak belajar memahami batasan tanpa merasa dihakimi atau ditekan secara emosional. Ketenangan orangtua juga menularkan rasa aman kepada anak.
Advertisement
5. Ciptakan Space Khusus untuk Anak Bermain
Memberikan area bermain khusus membuat anak bisa bergerak bebas dan menyalurkan energi dengan aman. Ruang ini bisa berupa sudut rumah yang dilengkapi dengan mainan edukatif atau ruang terbuka di halaman.
Area bermain yang aman juga mengurangi risiko cedera saat anak bergerak aktif. Mereka bisa mencoba hal baru tanpa takut terluka atau merusak barang di rumah. Dengan space khusus, anak belajar fokus dan mengatur diri saat bermain.
Sahabat Fimela, demikian tips jitu hadapi toddler yang super aktif tapi orang tua juga tetap tenang. Dengan pola asuh yang penuh cinta, momen bermain bersama toddler bisa menjadi pengalaman yang membahagiakan bagi keduanya.