KEMBAR78
Australia Umumkan Dana Tambahan untuk Bantu Warga Gaza - Global Liputan6.com
Sukses

Australia Umumkan Dana Tambahan untuk Bantu Warga Gaza

Menteri Luar Negeri Australia mengatakan bahwa penderitaan rakyat Gaza harus segera berakhir.

Diterbitkan 05 Agustus 2025, 09:02 WIB

Liputan6.com, Canberra - Pemerintah Australia mengumumkan komitmen untuk memberikan pendanaan tambahan bagi upaya bantuan kemanusiaan di Gaza.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Menteri Pembangunan Internasional Australia Anne Aly pada Senin (4/8/2025) mengumumkan bahwa Australia akan menyediakan tambahan dana senilai 20 juta dolar Australia (1 dolar Australia = Rp10.605) untuk organisasi-organisasi yang menyalurkan makanan, pasokan medis, dan dukungan penyelamatan jiwa lainnya di Gaza.

Pendanaan terbaru itu mencakup 6 juta dolar Australia  untuk Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan 5 juta dolar Australia masing-masing untuk UNICEF dan Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC), dikutip dari laman Antara News, Selasa (5/8/2025).

Dalam sebuah pernyataan bersama, Wong dan Aly menuturkan bahwa paket terbaru itu menggenapkan total pendanaan kemanusiaan Australia untuk Gaza sejak Oktober 2023 menjadi lebih dari 130 juta dolar Australia atau 84 juta dolar AS.

"Australia telah secara konsisten menjadi bagian dari seruan internasional kepada Israel untuk mengizinkan dibukanya kembali bantuan ke Gaza sepenuhnya dan sesegera mungkin, sesuai dengan perintah mengikat dari Mahkamah Internasional," ujar Wong.

"Penderitaan dan kelaparan warga sipil di Gaza harus berakhir," katanya.

Pendanaan itu diumumkan sehari usai puluhan ribu warga Australia mengikuti aksi unjuk rasa pro-Palestina di Sydney and Melbourne, yang menyerukan diakhirinya perang dan kelaparan di Gaza.

Di Sydney, diperkirakan 90.000 orang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang diselenggarakan di Harbor Bridge yang ikonis di kota tersebut, meski diguyur hujan dan adanya upaya pihak berwenang untuk menghentikan jalannya aksi unjuk rasa itu.

Menteri Layanan Sosial Australia Tanya Plibersek pada Senin mengatakan kepada stasiun televisi Seven Network bahwa warga Australia ingin mengirimkan pesan bahwa sudah terlalu banyak kematian yang terjadi.