“Jadi waktu itu aku awalnya sudah mikir yang lain, sebenarnya bukan edelweiss. Cuman tiba-tiba waktu aku lagi di tol, di jalan tol, kepikiran kayaknya album kedua aku namanya Edelweiss. Bagus nama bunga gitu,” ungkap penyanyi yang akrab disapa Titi itu.
Ini Makna “Edelweiss” Bagi Tiara Andini, Ada Peran Penting Keluarga

- Edelweiss dipilih sebagai judul album karena mewakili perjuangan Tiara dalam membuat karya abadi dan dihargai.
- Tiara ingin menyampaikan pesan positif untuk tetap berprasangka baik kepada diri sendiri melalui lagu-lagu dalam albumnya.
- Keluarga, terutama ayahnya, turut berperan dalam pembuatan album Edelweiss, memberikan dukungan dan wejangan serta menjadi inspirasi bagi Tiara.
Tiara Andini baru saja merilis album terbarunya bertajuk Edelweiss pada Jumat (17-20-2025) ini. Berisi 8 lagu, album ini menyajikan lima lagu baru dan tiga lagu yang sudah pernah dirilis sebelumnya seperti “Bukan Untukku”, “Kupu-kupu”, sedangkan lagu baru sebagai pembuka album adalah “Adu Bola Mata” dan “Dengar”.
Tiara juga turut terlibat dalam album kedua ini dengan menciptakan beberapa lagu di dalamnya. Ada kolaborasi pula dnegan sejumlah produser dan pencipta lagu Indonesia, seperti Yovie Widianto, laleilmanino, Andmesh Kamaleng, BIANCADIMAS, S/EEK, dan Adrian Kitut. Dalam bincang-bincang bersama Popbela di IDN HQ pada Rabu (15-10-2025) kemarin, Tiara membagikan pengalamannya dalam memproduksi album tersebut.
Ada peran penting keluarga, spill lagu yang Tiara banget, sampai ungkap makna Edelweiss untuk dirinya, ini beberapa fakta album baru Tiara Andini, Edelweiss.
1. Makna Edelweiss bagi Tiara Andini

Di album keduanya, Tiara Andini memilih kata Edelweiss untuk judul albumnya. Fakta menariknya, awalnya ia sudah punya nama lain untuk albumnya, namun dalam sebuah perjalanan di jalan tol ia tiba-tiba terpikirkan bunga edelweiss.
Berkaitan dengan bunga Edelweiss, albumnya ini sebagai representasi perjuangannya dalam membuat karya-karya, dan berharap kalau lagunya bisa abadi dan dihargai.
“Karena seperti yang kita tahu, edelweiss kan bunga yang abadi. Terus bisa dibilang bunga yang dilindungi gitu. Jadi, aku ingin merepresentasikan perjuangan aku sama dengan kita kalau mau mendapatkan bunga edelweiss itu kan butuh perjuangan. Kita harus kayak mendaki gunung dulu. Dan nggak boleh sembarangan juga kita ngambilnya. Karena kalau kita mau ngambil juga biasanya bunga-bunga yang sudah jatuh katanya,” cerita Tiara.
“Jadi, ya aku rasa aku pengen lagu-lagu yang ada di album Edelweiss ini abadi, didengar oleh masyarakat Indonesia maupun luar dan bisa dihargai juga,” tambahnya lagi.
2. Sampaikan untuk berprasangka baik kepada diri sendiri

Melalui album tersebut, Tiara Andini ingin menyampaikan pesan positif untuk para pendengarnya. Dari lagu-lagunya, ia ingin memberi tahu untuk tetap berprasangka baik kepada diri sendiri. Jujur pada diri sendiri, terima semua perasaan yang kamu rasakan, baik itu sakit atau senang. Jangan denial dengan perasaanmu. Kalau ingin menangis, menangislah dan bangkit kembali.
“Yang pengen aku kasih tau adalah berprasangka baiklah ke diri kamu dan berperasaan jujur juga. Jadi, kayak saat kamu merasa sakit, terima. Kalau kamu lagi sakit jangan kerja, kerja, kerja gitu. ‘Nggak bisa, nggak bisa. Aku nggak bisa sakit. Aku harus kerja’. Kita harus terima. Kalau kita lagi sedih, nangis aja. Jangan denial, kalau kita lagi marah, luapin aja.
Tapi jangan lupa untuk bangkit lagi. Jangan lupa untuk sadar kalau nggak selamanya, kalian di titik rendah. Apalagi kalau pas kita senang, kita ya harus maksimal aja senang-senangnya. Bagi kesenangan kita ke sekeliling kita,” jelas penyanyi kelahiran 23 September 2001 itu.
3. Ayahnya turut berperan dalam pembuatan album

Dalam pembuatan album, selain berkolaborasi dengan para musisi, orang-orang terdekat Tiara juga turut berperan dan mendukung penuh. Punya adik sesama penyanyi, Aurelia Syaharani, mereka sering bertukar pendapat. Adiknya pun turut mendukung dan memahami Tiara tentang bagaimana perjuangannya mulai dari penulisan hingga rekaman.
“Yang pasti keluarga inti aku ya, dari Papa, Mama. Adik aku juga, Aurel, punya lagu kan, jadi dia masih sedikit tahu,” katanya.
Ternyata darah seni Tiara dan adiknya mengalir dari sang ayah. Setelah rekaman, ayah Tiara suka memberikan wejangan. Ia juga kerap meminta pendapat atau sekedar memberi tahu ayahnya tentang demo lagu barunya.
“Kalau dari Papa sih, Papa banyak kasih wejangan. Biasanya kalau aku habis rekaman atau bikin demo itu aku kasih tahu ke Papa dulu. Papa bisa main alat musik, jadi dia tahu bikin lagu yang enak,” ungkap Tiara.
Ia mengungkapkan kalau ayahnya suka lagu “Adu Bola Mata” ini album ini. Bahkan salah satu lagunya yang berjudul “Kalah Lagi” terbentuk setelah demonya ditemukan di laptop ayahnya.
4. Terinspirasi dari kisah sang sahabat

Dari semua lagu yang ada di album Edelweiss, beberapa terbentuk dari kisah dan curahan hati Tiara langsung. Ada pula yang dibuat berdasarkan kisah dari sang sahabat, yakni dalam lagu “Kalah Lagi”. Awalnya, lagu tersebut hanya berupa notasi dan nada, tapi belum ada liriknya.
Hingga suatu hari ia mendengar cerita dari sahabatnya dan merasa cerita tersebut cocok untuk dijadikan lagu. Alhasil, “Kalah Lagi” tercipta dari kisah sang sahabat yang juga ikut senang karena kisahnya menjadi inspirasi sebuah karya.
“Dan ternyata aku nemu ceritanya dari sahabat aku sendiri. Sahabat aku lagi curhat sedih banget. Kayaknya boleh nih ceritamu. Ternyata dia bilang dia senang gitu,” katanya.
Lagu "Kalah Lagi" sendiri menggambarkan cinta yang tidak sehat tapi sulit ditinggalkan. Meskipun menyakitkan, namun orang tersebut tetap bertahan dalam hubungan tersebut, meskipun ia tahu pasangannya sudah tidak mencintainya lagi dan bahkan berselingkuh. Dia merasa harus menjadi versi lain dari dirinya untuk dicintai, padahal itu bukan dirinya yang sesungguhnya.
5. “Dengar” jadi lagu yang menggambarkan dirinya

Saat ditanya lagu mana yang memiliki makna personal dan menggambarkan dirinya, Tiara memilih lagu “Dengar”. Baginya, lagu tersebut adalah curahan hatinya yang ingin didengar. Ia ingin menyampaikan kalau dirinya merupakan manusia yang tak sempurna dan berharap dapat dilihat sebagaimana wajarnya.
“Itu sangat amat personal buat aku lagunya. Karena aku ingin didengar. Aku merasa kayak ‘tolong dengerin aku’. Ya, kita disini semua nggak ada yang sempurna. Tapi, tolong lihat aku sebagai sewajarnya manusia kayak gimana sih,” ceritanya.
Itu dia cerita dan makna Edelweiss, album baru Tiara Andini yang bisa didengar mulai 17 Oktober 2025 ini.