KEMBAR78
Daftar Game yang Dilarang di Indonesia, Terbaru Roblox - News Bola.com
Sukses


Daftar Game yang Dilarang di Indonesia, Terbaru Roblox

Beberapa game yang dilarang di Indonesia. Apa saja?

Bola.com, Jakarta - Beberapa judul permainan digital populer tak lagi bisa dinikmati secara bebas di Indonesia. Pemerintah mengambil langkah tegas terhadap sejumlah game yang dinilai berpotensi merusak perkembangan anak-anak serta ketertiban sosial.

Satu di antara game terbaru yang mendapat perhatian khusus adalah Roblox.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, meminta agar anak-anak tidak lagi memainkan game virtual tersebut karena dianggap membawa risiko psikologis.

"Anak-anak belum cukup mampu membedakan mana realitas dan mana yang sekadar simulasi," ujar Mu’ti saat berkunjung ke SDN Cideng 02, Jakarta, Senin (4-8-2025).

Mu'ti menilai, ketidaktahuan anak terhadap batasan dunia nyata dan virtual dapat membuat mereka meniru aksi-aksi dalam game, termasuk perilaku kekerasan yang sebenarnya tidak pantas diterapkan di kehidupan sehari-hari.

"Mereka kerap meniru apa yang mereka lihat. Kekerasan yang terdapat di dalam game bisa saja terbawa ke dunia nyata," lanjutnya.

Ia memberikan contoh konkret. Dalam game, tindakan membanting karakter mungkin terlihat biasa. Namun, ketika itu dilakukan secara fisik kepada teman bermain, risikonya bisa serius. 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Deretan Game yang Pernah Dilarang (1)

Roblox bukan satu-satunya permainan yang pernah menjadi sasaran pelarangan di Indonesia. Beberapa game lain telah lebih dulu dilarang karena berbagai pertimbangan, dari aspek kekerasan hingga nilai budaya yang dianggap tidak sesuai.

1. Pokemon Go

Saat pertama kali dirilis, Pokemon Go langsung menggemparkan dunia dengan teknologi augmented reality yang unik.

Namun, di Indonesia, game ini sempat dilarang di instansi pemerintahan melalui surat edaran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

ASN dilarang memainkan game ini di lingkungan kerja karena dianggap mengganggu produktivitas serta menimbulkan potensi gangguan keamanan.

Game besutan Niantic ini juga dikhawatirkan membuat pemain tanpa sadar menjelajah area sensitif.

2. Mortal Kombat 11

Game pertarungan brutal Mortal Kombat 11 juga tidak mendapat izin edar di Indonesia. Alasannya cukup jelas: kontennya dinilai terlalu ekstrem, mengandung kekerasan berlebihan, simbol terlarang, dan tidak selaras dengan nilai-nilai sosial budaya lokal.

Akibat pelarangan ini, Warner Bros akhirnya batal merilis game ini secara resmi di Indonesia pada April 2019, mengecewakan para penggemarnya.

 

 

 

3 dari 5 halaman

Deretan Game yang Pernah Dilarang (2)

3. Call of Duty: Mobile

Versi mobile dari franchise FPS legendaris ini sempat dipertanyakan oleh berbagai pihak. Konten peperangan yang eksplisit dan militeristik membuatnya dianggap tak cocok untuk anak-anak.

Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah memberikan perhatian serius terhadap game ini karena dinilai tidak memiliki nilai edukatif dan dapat menstimulasi perilaku agresif.

4. PUBG Mobile

Permainan dengan genre battle royale ini sempat menuai kontroversi karena menyuguhkan aksi kekerasan antarpemain secara nyata. MUI bahkan pernah mengeluarkan fatwa haram terhadap PUBG, menyatakan bahwa game ini bertentangan dengan nilai moral dan etika Islam.

Di sisi lain, sifat kompetitif dan durasi permainan yang panjang membuat sebagian pemain mengalami kecanduan hingga mengabaikan tanggung jawab sosialnya.

4 dari 5 halaman

Deretan Game yang Pernah Dilarang (3)

5. Free Fire

Free Fire, meski sangat populer di Indonesia, juga tidak luput dari sorotan. Banyak pihak menilai bahwa game ini dapat menurunkan produktivitas remaja dan berisiko meningkatkan perilaku agresif.

Sistem pembelian dalam aplikasi pun menjadi perhatian karena anak-anak rentan tergoda untuk membelanjakan uang tanpa kontrol orang tua, yang berdampak pada kondisi keuangan keluarga dan mental anak.

6. Fortnite

Sebagai satu di antara game paling digemari secara global, Fortnite juga menghadapi kritik di Indonesia. Unsur kekerasan seperti tembak-menembak dan perusakan bangunan dianggap tidak ramah untuk usia anak.

Selain itu, sistem monetisasi yang agresif membuat anak-anak mudah mengeluarkan uang secara impulsif, sering kali tanpa persetujuan orang tua.

5 dari 5 halaman

Solusi Pemerintah

Menanggapi kekhawatiran terhadap efek buruk dari game digital, Abdul Mu'ti menyatakan bahwa pemerintah kini mendorong penggunaan konten digital yang bersifat mendidik dan sesuai perkembangan anak.

Satu di antara upaya yang dilakukan adalah peluncuran program Tunas, hasil kerja sama enam kementerian yang dirancang melalui Peraturan Presiden. Program ini bertujuan membimbing anak-anak agar lebih cakap dalam menggunakan teknologi secara positif.

Sebagai contoh konten edukatif yang direkomendasikan, Mu'ti menyebut Dora the Explorer. Tayangan tersebut, katanya, mampu melatih anak memahami peta, menyelesaikan masalah, serta memperkenalkan nilai-nilai sosial sejak dini.

"Misalnya, pergi ke rumah nenek, itu melatih anak memahami cara bersosialisasi. Tantangan seperti sungai yang harus diseberangi, itu bagian dari latihan problem solving," kata Mu'ti.

Video Populer

Foto Populer