Bola.com, Jakarta - Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Vivo mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini sama seperti yang dialami SPBU Shell dan BP yang telah mengalami kelangkaan BBM sejak pertengahan Agustus 2025.
"Mohon maaf kepada pelanggan setia kami. Saat ini BBM Jenis bensin (Revvo90, Revvo92, dan Revvo95) belum tersedia di seluruh lokasi SPBU VIVO," tulis manajemen Vivo melalui akun instagram resminya yang bernama pengguna spbuvivo, dikutip di Jakarta, Rabu (15/10).
Baca Juga
Akan tetapi, pasokan BBM jenis diesel seperti Diesel Primus Plus masih tersedia di semua SPBU Vivo. "Kami terus berupaya menyediakan produk BBM berkualitas agar dapat kembali melayani kamu secepatnya," tulis manajemen Vivo.
Sebelumnya, Direktur Vivo Leonard Mamahit mengatakan stok BBM SPBU Vivo hanya akan bertahan hingga pertengahan Oktober 2025.
Dalam rangka menjaga ketersediaan stok, Vivo telah menjalin komunikasi dengan Pertamina Patra Niaga.
Timnas Indonesia U-17 tampil menjanjikan menjelang Piala Dunia U-17 2025 di Qatar (3–27 Nov). Pelatih Nova Arianto puji perkembangan tim, namun minta anak asuh tetap enjoy saat menghadapi Brasil, Zambia, dan Honduras di fase grup.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Vivo Batalkan Kesepakatan
Pada Jumat (26/9/2025), Pertamina Patra Niaga menjalin sebuah kesepakatan jual beli bahan bakar murni dengan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo).
Dalam kesepakatan tersebut, termaktub persetujuan Vivo ihwal pembelian 40 ribu barel base fuel dari 100 ribu barel yang diimpor oleh Pertamina Patra Niaga.
Akan tetapi, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu (1/10), diungkapkan bahwa Vivo membatalkan kesepakatan tersebut karena temuan etanol sekitar 3,5 persen pada hasil uji lab base fuel.
Sepakat Tindak Lanjuti Kerja Sama
Kemudian, pada Senin (6/10/2025), Pertamina Patra Niaga mengatakan, PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU bp) sepakat menindaklanjuti kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) ke pembicaraan yang lebih teknis.
"Beberapa badan usaha swasta sudah dalam tahap nego dengan syarat dan ketentuan yang disampaikan. Kami coba bantu dari sisi penyediaannya," ujar Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun ketika dihubungi Antara dari Jakarta.