KEMBAR78
Menkeu Purbaya Enggan Bayar Utang Whoosh Pakai APBN - News Bola.com
Sukses


Menkeu Purbaya Enggan Bayar Utang Whoosh Pakai APBN

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan tidak akan menggunakan dana APBN untuk menutupi pembayaran proyek kereta cepat Whoosh.

Bola.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menutupi pembayaran proyek kereta cepat Whoosh yang dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China. Ia pun menjelaskan alasannya. 

Menurut Purbaya, dividen Danantara mampu membayar utang Whoosh tersebut. Bahkan diperkirakan dividen yang dimiliki Danantara sebesar Rp80 triliun hingga Rp90 triliun setiap tahunnya.

"Sudah saya sampaikan (soal tidak mau membayar utang Whoosh memakai APBN). Kenapa? Karena kan Danantara terima dividen dari BUMN kan, hampir Rp80 triliun- Rp90 triliun. Itu cukup untuk menutup bayaran tahunan untuk kereta api cepat" kata Menkeu Purbaya setelah Rapat Dewan Pengawas Danantara, di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Utang Whoosh yang harus dibayar adalah Rp 2 triliun setiap tahun. Lebih lanjut, Purbaya mengatakan Danantara akan mempelajari usulan dari dirinya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Penjelasan Menkeu Purbaya

Dalam kesempatan berbeda, saat ditemui di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menegaskan keenganan membayar utang Whoos merupakan keputusan yang diambil karena sumber pembayaran proyek tersebut kini berasal dari BUMN holding investasi, bukan langsung dari kas negara.

Ia menjelaskan secara gamblang, bahwa dividen perusahaan pelat merah yang sebelumnya masuk ke APBN kini sudah dialihkan ke BPI Danantara. Artinya, APBN tidak perlu menanggung utang kereta cepat tersebut.

"Tapi ketika sudah dipisahkan, dan seluruh dividen masuk ke Danantara, Danantara cukup mampu untuk membayar itu. Jadi bukan nggak dibayar, tapi Danantara, bukan APBN, kelihatannya. Arahnya saya maunya ke sana," ujar Purbaya.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Respons Danantara

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, merespons keengganan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengucurkan APBN untuk menambal utang proyek kereta cepat Whoosh.

Menurut Rosan, penyelesaian masalah besarnya utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu masih dalam tahap pembicaraan internal. Dia mengaku belum membahas serius dengan Kementerian Keuangan.

"Saya juga bingung ya, karena kita kan lagi evaluasi dan kita juga belum Danantara berbicara ke pihak lain, apalagi Kementerian Keuangan mengenai hal ini," ungkap Rosan usai acara Forbes Global CEO Conference, di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Dia menjelaskan  Danantara masih melakukan evaluasi terhadap utang kereta cepat Whoosh. Lazimnya, pada bagian ini Danantara akan menilik sejumlah opsi penyelesaian. 

Sumber: Merdeka

Video Populer

Foto Populer