Bola.com, Jakarta - Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jakarta meningkat tajam sepanjang tahun ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta per Oktober 2025, tercatat sebanyak 1.966.308 kasus ISPA.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyebut peningkatan kasus mulai terlihat sejak Juli 2025.
Baca Juga
Ia mengungkapkan, ISPA menjadi penyakit dengan jumlah kunjungan tertinggi di Puskesmas karena penularannya mudah melalui percikan droplet maupun partikel aerosol di udara.
Ani menjelaskan, kenaikan kasus ISPA di Jakarta dipicu oleh sejumlah faktor. Tidak hanya polusi udara, tetapi juga fenomena musim kemarau basah yang melanda Indonesia tahun ini.
"Kondisi tersebut menurunkan daya tahan tubuh individu sekaligus meningkatkan jumlah agen biologis penyebab infeksi saluran pernapasan di lingkungan masyarakat,” kata Ani, dikutip Jumat (17-10-2025).
Momen langka terjadi di tribun media Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, saat puluhan jurnalis Irak hadir namun hanya satu wartawan Indonesia, Hery Kurniawan berasal dari media Indonesia, Bola.com.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala ISPA
Gejala ISPA umumnya meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam. Gejala tambahan dapat muncul seperti hidung tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, bersin, dan suara serak.
Dalam kasus berat, penderita bisa mengalami sesak napas yang memerlukan penanganan medis segera.
Untuk menekan risiko penyebaran ISPA, Dinkes DKI Jakarta mengimbau masyarakat menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam aktivitas sehari-hari.
"Dengan disiplin menerapkan PHBS, risiko penularan ISPA dan penyakit pernapasan lainnya bisa ditekan secara signifikan," ujarnya.
Cara Mencegah Penularan
Ani menekankan beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan masyarakat, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, memakai masker di ruang padat atau area publik, serta menerapkan etika batuk dan bersin.
Selain itu, masyarakat dianjurkan segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan bila mengalami gejala batuk dan pilek, membatasi aktivitas saat sakit, serta menjauhi paparan asap rokok.
"Menjaga daya tahan tubuh juga sangat penting. Caranya dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, cukup istirahat, berolahraga rutin, dan mengelola stres dengan baik," kata Ani.
Sumber: merdeka.com