Bola.com, Jakarta - Kasus penipuan unik mencuat di Brasil, 35 orang berhasil ditangkap polisi karena terlibat dalam skema penjualan doa yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).
Kelompok ini menawarkan doa-doa tersebut dengan harga rata-rata 10 dolar AS per doa.
Baca Juga
Aksi mereka berlangsung selama dua tahun dari Nilopolis, wilayah Baixada Fluminense, sebelum akhirnya digerebek pihak berwenang, sebagaimana dilaporkan Oddity Central, Minggu (19-10-2025).
Para pelaku menjalankan call center yang menargetkan umat Katolik, menghubungi korban lewat telepon untuk mengumpulkan informasi pribadi sekaligus menawarkan doa khusus yang diklaim dapat menyembuhkan penyakit dan mendatangkan keberuntungan.
Beberapa korban mengaku terkesan dengan doa yang diterima sehingga membeli lebih banyak lagi. Banyak dari mereka bersedia mengeluarkan uang dalam jumlah besar karena percaya tengah memperoleh bantuan dari kekuatan ilahi.
Menurut Kepolisian Sipil Rio de Janeiro, AI menjadi alat utama dalam menjalankan penipuan ini.
Petrokimia Gresik tampil luar biasa di final Livoli 2025 dan sukses libas TNI AU Electric 3-0, meraih gelar juara untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Doa Personal Berbasis AI
Dengan bantuan teknologi AI, para pelaku mampu menciptakan doa yang terdengar personal dan menyentuh hati setiap korban.
"Teknologi AI sebenarnya bisa membantu banyak orang, tapi di tangan yang salah justru menimbulkan masalah besar," ujar pihak kepolisian.
Modus operandi mereka juga memanfaatkan media sosial, di mana seorang "pendeta" palsu rutin membagikan pesan rohani dan mengajak pengguna untuk menghubunginya demi memperoleh "mujizat" atau "wahyu ilahi".
Setelah korban tertarik, operator call center melanjutkan penipuan dengan menawarkan doa-doa yang diklaim memiliki kekuatan ajaib.
Tersangka dan Proses Hukum
Kini, 35 tersangka menghadapi pasal penipuan dan konspirasi kriminal. Polisi juga meminta korban lain untuk melapor ke Kantor Polisi Nilopolis agar laporan mereka dapat diproses lebih lanjut.
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa AI memegang peran kunci dalam kesuksesan penipuan ini karena mampu menyesuaikan gaya bahasa dengan setiap korban sehingga doa yang dihasilkan terdengar sangat meyakinkan dan personal.
Â
Sumber: merdeka.com