Bahaya Kurang Tidur yang Sering Dianggap Remeh

Kurang tidur membuat seseorang mudah mengantuk di siang hari. Hal ini bisa mengurangi energi untuk beraktivitas, menurunkan produktivitas, bahkan mengganggu hubungan sosial karena tubuh terasa lemas dan sulit fokus.

Salah satu dampak paling nyata dari kurang tidur adalah gangguan fungsi kognitif. Orang yang kurang tidur cenderung sulit berkonsentrasi, gampang salah saat bekerja, dan berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan, baik di jalan maupun di tempat kerja.

Tidur yang tidak cukup bisa membuat emosi tidak stabil. Seseorang lebih mudah merasa cemas, sedih, atau cepat marah. Selain itu, kurang tidur juga membuat seseorang lebih sulit beradaptasi dengan perubahan dan mengatur emosinya dengan baik.

Tidur berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Ketika kurang tidur, sistem imun jadi lebih lemah sehingga tubuh lebih rentan terserang penyakit seperti flu atau pilek. Bahkan, respons tubuh terhadap vaksin pun bisa menurun.

Tidur juga berhubungan dengan metabolisme tubuh. Kurang tidur dapat mengacaukan hormon yang mengatur nafsu makan, sehingga membuat seseorang lebih sering lapar dan berisiko mengalami kenaikan berat badan hingga obesitas.

Kurang tidur bukan sekadar membuat tubuh terasa lelah, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang. Agar tubuh tetap sehat, usahakan tidur cukup setiap malam, yaitu sekitar 7–9 jam untuk orang dewasa. Ingat, tidur cukup bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan penting yang harus dijaga demi kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.