Liputan6.com, Jakarta - Jeratan utang terjadi karena pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Hal ini patut diwaspadai, karena jeratan utang kerap menimbulkan rasa resah dan gelisah akibat beban utang yang ditanggung. Hidup jadi tak tenang, pikiranpun terganggu.
Pada dasarnya, jeratan utang terjadi karena ketidakmampuan seseorang mengendalikan keinginan dan minimnya pengetahuan dalam hal pengelolaan keuangan. Supaya terhindar dari jeratan hutang tidak ada cara lain selain berusaha mengurangi pengeluaran atau menaikkan pendapatan.
Artikel mengenai langkah untuk bisa keluar dari jeratan utang ini menjadi artikel yang terpopuler. Selain itu ada juga artikel lain yang menarik perhatian pembaca seperti kasus desahan di kokpit Lion Air.
Lengkapnya, berikut 5 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com edisi 19 November 2015:
1. 5 Langkah Terbebas dari Jeratan Hutang
Jeratan utang tidak hanya terjadi pada kalangan berpenghasilan minim atau kurang, mereka yang penghasilannya di atas rata-rata pun dapat terjerat utang. Perlu Anda pastikan bahwa cicilan hutang sebaiknya tidak lebih 30 persen dari penghasilan bulanan Anda.
Pada dasarnya, jeratan hutang terjadi karena ketidakmampuan seseorang mengendalikan keinginan dan minimnya pengetahuan dalam hal pengelolaan keuangan. Supaya terhindar dari jeratan hutang terdapat 5 langkah yang bisa Anda lakukan.
2. Gaji Besar, Pilot dan Pramugari Dilarang Bisnis Prostitusi
Kasus laporan penumpang Lion Air terhadap seorang pilot yang menawarkan pramugari janda dan suara desahan, menimbulkan pertanyaan, mungkinkah benar ada bisnis prostitusi terselubung di pesawat?
Ketua Penerbangan Berjadwal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA), Bayu Sutanto membantah bisnis esek-esek menjalar sampai di atas pesawat penumpang.
3. Desahan di Kokpit Lion Air, Kasus Pertama di Dunia
Maskapai penerbangan Lion Air kembali menuai kontroversi. Pasalnya, seorang penumpang bernama Lambertus Maengkom melaporkan jika pilot pesawat Lion JT 990 menawarkan pramugari berstatus janda kepada para penumpang. Tak sekadar itu, Lambertus juga mengaku mendengar suara desahan di kokpit pesawat Lion Air.
Pengamat penerbangan Universitas Gadjah Mada Arista Admadjati pun menyayangkan hal tersebut. Menurut dia, kejadian itu mencoreng nama penerbangan nasional. Dalam catatannya, hal semacam itu belum pernah terjadi di dunia.
4. Ini Penyebab Utang Luar Negeri Turun
Utang Luar Negeri (ULN), baik sekor swasta maupun publik, pada akhir kuartal III tercatat turun US$ 2,1 miliar menjadi US$ 302,4 miliar dibanding realisasi kuartal II 2015 sebesar US$ 304,5 miliar. Penyebabnya karena pelemahan nilai tukar rupiah yang membuat perusahaan enggan berutang.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad saat acara Seminar Outlook Ekonomi dan Pasar Modal 2016 mengakui bahwa utang luar negeri menunjukkan tren penurunan seiring dinamika pergerakan kurs rupiah.
5. 5 Tunggangan Sederhana Orang Terkaya Dunia
Tidak semua miliarder dunia punya mobil mewah yang jadi tunggangannya. Mungkin akan terkejut melihat miliarder yang juga orang terkaya di dunia masih menggunakan mobil yang biasa-biasa saja.
Meski dengan uangnya, mereka bisa membeli mobil termahal di dunia sekali pun. Penasaran dengan tunggangan para miliarder dunia? (Gdn/Zul)
Top 5 Bisnis: Tips Keluar dari Jeratan Utang
Berikut 5 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com edisi 19 November 2015:
Advertisement
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364792/original/051815700_1759126836-Batikraya__desktop-mobile__356x469.png)
Batik Raya Indonesia
- 6 Kampung Batik yang Seru Dijelajah, Lasem hingga Cibuluh22 jam yang lalu
- Mengenal 3 Label Batikmark, Sertifikasi Batik Indonesia untuk Perlindungan dari Barang 'Aspal'1 hari yang lalu
- 6 Gaya Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Berkemeja Batik, Auranya Menguar2 hari yang lalu
- Saat Membatik Jadi Sarana Terapi Pemulihan Mental Para ODGJ5 hari yang lalu
- Mengenal Filosofi 8 Motif Batik yang Jarang Diketahui6 hari yang lalu
- 6 Gaya Idol K-pop Percaya Diri Berbatik, dari Anggota NCT hingga Super Junior1 minggu yang lalu
- 6 Gaya Berbatik ala Eva Celia, Gabungkan Nuansa Klasik dan Modern1 minggu yang lalu
- Batik Goes Urban: Cara Baru Generasi Muda Lestarikan Warisan Nusantara1 minggu yang lalu
- Asal-usul Museum Batik Pekalongan yang Jadi Magnet Wisata1 minggu yang lalu
- 6 Gaya Berbatik Dian Sastro, Dipadukan Kemben Klasik hingga Kebaya Modern1 minggu yang lalu
- Mengenang Iwan Tirta, Sang Maestro Batik yang Karyanya Jadi Favorit Nelson Mandela1 minggu yang lalu
- Mengulik Filosofi Menarik di Balik 6 Motif Batik Indonesia2 minggu yang lalu
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379899/original/015827500_1760407756-AnugerahL6__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
Anugerah Liputan6 : Inspirasi Untuk Negeri Indonesia Maju
- KKP Raih Anugerah Liputan6 Berkat Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Melestarikan Ekosistem Pesisir Berkelanjutan2 jam yang lalu
- Saksikan Live Streaming Anugerah Liputan6 2025: Berdaya, Berdampak, Berkelanjutan2 hari yang lalu
- Anugerah Liputan6 2025: PT Harfia Construction Machinery Sabet Anugerah Inspiratif Kategori Swasembada Pangan3 hari yang lalu
- Guru Besar UGM: AI Memang Cerdas, Tapi Tak Punya Kejujuran dan Harapan Seperti Manusia3 hari yang lalu
- Anugerah Liputan6 2025: Bank Raya Raih Penghargaan Bergengsi Kategori Digitalisasi Perbankan3 hari yang lalu
- Anugerah Liputan6: BSI Perkuat Ekosistem Investasi Emas Buat Masyarakat3 hari yang lalu
- Transformasi Digital Bawa Bulog Raih Penghargaan Anugerah Liputan6 20254 hari yang lalu
- Aktif Suarakan Literasi Digital, Mira Sahid Terima Anugerah Perempuan Hebat Liputan64 hari yang lalu
- Krisan Valerie Kobarkan Semangat Memanusiakan Manusia Lewat Platform Baku Bantu Sulut5 hari yang lalu
- Raih Penghargaan Anugerah Liputan6, Ini Tujuh Sosok Perempuan Hebat Indonesia5 hari yang lalu
- Raih Penghargaan Anugerah Liputan6, Bank BRI Ingin Terus Berikan Dampak Positif ke Masyarakat5 hari yang lalu
- Guru Besar UGM: AI Tanpa Manusia Tak akan Pernah Punya Makna5 hari yang lalu