KEMBAR78
Harga Emas Dunia Anjlok Parah, Ternyata Gara-gara Ini - Bisnis Liputan6.com
Sukses

Harga Emas Dunia Anjlok Parah, Ternyata Gara-gara Ini

Harga emas dunia turun tajam setelah penguatan Dolar AS dan optimisme baru terkait hubungan dagang AS–China.

Diterbitkan 22 Oktober 2025, 14:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa (21/10/2025) setelah sempat mencetak rekor tertinggi di sekitar USD 4.380 per troy ounce. Pelemahan harga emas ini terjadi seiring dengan penguatan Dolar AS dan aksi ambil untung oleh para investor setelah reli panjang tanpa koreksi berarti.

Analis PT Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, formasi candlestick harian dan indikator teknikal seperti Moving Average (MA) menunjukkan tekanan jual semakin kuat.

“Secara teknikal, tren jangka pendek harga emas saat ini berada dalam fase bearish, dengan peluang pelemahan menuju area psikologis USD 4.000,” jelasnya dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).

Namun, jika harga gagal menembus level tersebut, Andy memperkirakan potensi koreksi teknikal masih terbuka dengan target kenaikan di sekitar USD 4.183.

Selain faktor teknikal, penurunan harga emas juga dipengaruhi oleh menurunnya permintaan fisik dan meningkatnya minat investor terhadap aset berisiko di tengah sinyal positif dari negosiasi dagang Amerika Serikat–China.

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Optimisme Dagang AS–China Tekan Minat Terhadap Emas

Sentimen pasar menguat setelah muncul kabar bahwa rencana penerapan tarif 100% terhadap seluruh impor asal Tiongkok oleh Presiden AS Donald Trump kemungkinan besar akan ditunda. Nada yang lebih lunak dari Gedung Putih meningkatkan selera risiko investor dan mendorong penguatan pasar saham, sementara Dolar AS juga ikut menguat.

“Retorika Trump yang sering berubah-ubah serta negosiasi dagang yang belum stabil membuat pelaku pasar tetap waspada. Namun, emas tetap menjadi instrumen lindung nilai penting di tengah risiko politik dan ekonomi global,” ujar Andy Nugraha.

Indeks Dolar AS kini mendekati 98,84, level tertinggi dalam sepekan, dan menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga emas dalam jangka pendek.

 

3 dari 3 halaman

The Fed dan Ketidakpastian AS Jadi Penopang Prospek Emas

Selain faktor geopolitik, arah kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) juga menjadi sorotan utama pasar. Harapan terhadap kemungkinan pelonggaran suku bunga memberi sinyal positif bagi harga emas dalam jangka menengah.

Jika The Fed mengadopsi sikap lebih dovish, biaya peluang memegang emas akan menurun, membuka peluang rebound menuju area USD 4.200 per troy ounce.

Sementara itu, penutupan sebagian pemerintahan AS yang telah berlangsung selama empat minggu menambah ketidakpastian di pasar keuangan. Kondisi ini mendorong sebagian investor tetap mempertahankan portofolio emas mereka sebagai aset safe haven.

Secara keseluruhan, meskipun tren jangka pendek masih cenderung melemah, prospek jangka menengah emas tetap positif berkat kombinasi faktor seperti kebijakan moneter longgar, ketegangan geopolitik, dan risiko fiskal AS yang terus berlanjut hingga akhir tahun.

EnamPlus