Liputan6.com, Jakarta Proyek Pantai Indah Kapuk atau PIK 2 resmi dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Keputusan ini diambil karena arah pengembangan proyek tersebut dinilai lebih condong ke sektor properti, bukan pariwisata sebagaimana rencana awalnya.
Meski kehilangan label PSN, proyek PIK 2 tidak akan berhenti di tengah jalan. Ia menegaskan bahwa kegiatan investasi dan pembangunan di kawasan tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Artikel Proyek PIK 2 Milik Aguan Resmi Dihapus dari Daftar Proyek Strategis Nasional menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com?
Advertisement
Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Selasa (14/10/2025):
1. Proyek PIK 2 Milik Aguan Resmi Dihapus dari Daftar Proyek Strategis Nasional
Pemerintah resmi mencabut status Proyek PIK 2 (Pantai Indah Kapuk 2) dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini dikembangkan oleh Agung Sedayu Group yang didirikan oleh Sugianto Kusuma (Aguan) pada tahun 1971.
Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedelapan atas Permenko Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar PSN yang ditandatangani oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada 24 September 2025 dan diundangkan dalam Berita Negara Nomor 717 Tahun 2025.
Dalam lampiran peraturan tersebut, dikutip Senin (13/10/2025), daftar PSN diperbarui dengan menghapus beberapa proyek, termasuk Proyek PIK 2, yang sebelumnya masuk dalam kategori sektor kawasan. Posisi proyek tersebut kini tercantum dengan keterangan “Dihapus” dalam daftar baru.
2. Menkeu Purbaya Sidak ke Posko Bea Cukai Tanjung Priok, Cek Kontainer Impor dari China
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa inspeksi mendadak (sidak) ke Posko Bea Cukai di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (13/10/2025).
Sidak dilakukan untuk memastikan kesesuaian data dokumen dengan isi fisik barang impor yang masuk ke Indonesia.
Purbaya tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung meninjau salah satu kontainer dari China. Dalam kesempatan itu, ia mendatangi petugas Bea Cukai yang sedang bertugas untuk melakukan pengecekan secara acak.
Advertisement
3. China Tantang Balik Donald Trump: Kami Tidak Takut!
China menyatakan bahwa “kami tidak takut” menghadapi perang dagang yang sudah dilancarkan Amerika Serikat (AS), menyusul ancaman Presiden Donald Trump yang akan mengenakan tarif balasan 100 persen terhadap impor dari Negeri Tirai Bambu.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China menuding AS menerapkan standar ganda setelah Trump pada Jumat berjanji akan memberlakukan tarif tambahan 100 persen pada impor. Kebijakan itu muncul sebagai respons atas langkah Beijing yang lebih dulu menerapkan kontrol ekspor terhadap mineral tanah jarang (rare earths).
Ancaman Trump lewat unggahan media sosial langsung mengguncang pasar saham AS pada hari Jumat (10/10/2025). Dalam sehari, nilai ekuitas anjlok dan menghapus sekitar USD 2 triliun dari pasar.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China menilai ancaman tarif tinggi bukan cara yang tepat untuk menjalin hubungan baik.