KEMBAR78
BLT Kesra Rp 900 Ribu Disebar, Sasar 35,4 Juta Keluarga - Bisnis Liputan6.com
Sukses

BLT Kesra Rp 900 Ribu Disebar, Sasar 35,4 Juta Keluarga

BLT Kesra akan menyasar rumah tangga pada desil 1 hingga 4 atau sekitar 35,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia

Diterbitkan 19 Oktober 2025, 13:30 WIB

 

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah resmi meluncurkan Program Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra). Program ini menjadi bagian dari kebijakan perlindungan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

BLT Kesra akan menyasar rumah tangga pada desil 1 hingga 4 atau sekitar 35,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Adapun total anggaran untuk BLT ini sekitar Rp30 triliun.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan BLT Kesra merupakan bentuk penebalan bantuan sosial bagi penerima reguler sekaligus penambahan bagi keluarga baru.

"Kalau yang program sembako setiap bulannya dapat Rp200.000, disalurkan setiap 3 bulan sekali kepada 18 juta KPM. Di triwulan keempat ini ada tambahan dari Bapak Presiden sebesar Rp900.000 per keluarga, sehingga totalnya menjadi Rp1,5 juta," ujar Saifullah.

Saifullah menegaskan, penambahan penerima bantuan ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat di akhir tahun. Ia berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan tepat.

"Ini dalam rangka stimulus ekonomi agar pergerakan ekonomi rakyat tetap terjaga. Kami imbau agar bantuan ini digunakan sesuai peruntukannya, terutama untuk kebutuhan bahan pokok, bukan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti judi online atau membeli pulsa," kata Saifullah.

Lebih lanjut, ia menyampaikan penyaluran BLT Kesra akan dilakukan mulai pekan depan melalui dua mekanisme, yakni lewat Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia. Bagi penerima yang belum memiliki rekening, penyaluran akan dilakukan langsung oleh Pos Indonesia, baik diambil di Kantorpos maupun diantar ke rumah masing-masing.

"Kalau lewat Himbara, penyalurannya langsung ke rekening penerima. Sedangkan yang belum punya rekening, akan disalurkan lewat PT Pos Indonesia agar lebih cepat sampai," tutur Saifullah.

Melalui BLT Kesra, pemerintah menegaskan kembali komitmennya untuk hadir dan memberikan perlindungan bagi masyarakat kecil. Bantuan ini diharapkan tidak hanya menjaga daya beli, tetapi juga menjadi jembatan menuju program pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Bapak Presiden ingin penerima manfaat ini tidak berhenti di bansos, tapi naik ke tahap pemberdayaan. Tahun ini sudah ada 77 ribu KPM yang lulus dari program bantuan dan berpindah ke pemberdayaan. Tahun depan akan kita perbanyak lagi," ujar Mensos Saifullah.

 

2 dari 3 halaman

Pos Indonesia Siap Salurkan BLT ke Seluruh Wilayah

 

 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris, menegaskan kesiapan perusahaan pelat merah itu dalam menyalurkan bantuan hingga ke pelosok negeri. Pihaknya tengah melakukan pemetaan wilayah berdasarkan data dari Kementerian Sosial untuk mempercepat proses distribusi.

"Begitu data kami terima, kami langsung lakukan mapping ke seluruh daerah. Kami akan berkoordinasi baik dengan Kementerian Sosial di pusat maupun dengan pemerintah daerah agar percepatan penyaluran ini bisa tercapai. Target kami, dari waktu 30 hari yang diberikan, insya Allah dalam 20 hari bisa kami tuntaskan," ujar Haris.

Haris menambahkan, Pos Indonesia akan tetap menggunakan aplikasi Post Giro Cash sebagai sistem utama dalam penyaluran. Mekanismenya dilakukan secara digital untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

"Penerima datang, kita verifikasi, foto uang dan penerima, lalu datanya otomatis masuk ke dashboard kami. Ini sama seperti skema bansos sebelumnya seperti PKH, sembako, maupun subsidi upah," katanya.

Haris juga menyoroti manfaat tambahan dari sistem penyaluran melalui Pos Indonesia, yaitu pembuatan rekening giro bagi para penerima bantuan.

"Semua penerima bansos ini kami buatkan rekening. Jadi mereka punya akses keuangan dan bisa mencairkan langsung di Kantorpos," katanya.

Menurut Haris, bantuan tunai ini diharapkan dapat segera menggerakkan ekonomi lokal.

"Kami berharap uang yang diterima masyarakat dibelanjakan di warung-warung, kedai-kedai, agar ekonomi daerah ikut tumbuh," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Hasil Efisiensi Fiskal

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa tambahan anggaran untuk BLT Kesra merupakan hasil dari efisiensi dan realokasi anggaran negara. Pemerintah berhasil mengalihkan belanja yang kurang produktif ke kegiatan yang lebih berdampak langsung pada masyarakat.

"Ini hasil dari efisiensi. Kita realokasikan belanja yang tidak produktif untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, termasuk membantu saudara-saudara kita di desil 1 sampai 4. Selama tiga bulan, total tambahan bantuan ini sekitar Rp30 triliun," tutur Prasetyo.

Ia menambahkan, pemerintah berharap kebijakan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kalau ekonomi meningkat, pendapatan masyarakat juga akan naik. Ini bentuk nyata hasil pengelolaan fiskal yang efektif," katanya.

 

EnamPlus