Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali menyambangi Gedung Putih pada Senin (waktu setempat) untuk bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pertemuan ini digelar untuk melanjutkan pembahasan mengenai prospek perundingan damai dalam upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Sejumlah pemimpin Eropa turut terbang ke Washington, hanya beberapa hari setelah Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska -- pertemuan yang gagal menghasilkan gencatan senjata.
Meski Trump menyampaikan nada optimistis, hingga Senin malam belum ada komitmen konkret soal jaminan keamanan maupun langkah nyata menuju kesepakatan damai. Berikut rangkuman poin-poin penting dari pertemuan tersebut, dikutip dari BBC, Selasa (19/8/2025).
Advertisement
1. Trump Klaim Tengah Atur Pertemuan Zelenskyy-Putin
Trump mengumumkan melalui platform Truth Social bahwa ia sudah menghubungi Putin untuk mengatur pertemuan langsung dengan Zelenskyy. Ia bahkan menyebut akan ada pertemuan trilateral yang juga melibatkan dirinya.
Seorang penasihat Kremlin mengonfirmasi Trump dan Putin berbicara selama 40 menit lewat telepon. Namun, hingga kini belum jelas apakah Moskow bersedia mengubah sikapnya, mengingat Rusia selama ini konsisten menolak pertemuan langsung antara kedua pemimpin.
2. Eropa Desak Gencatan Senjata, Trump Menolak
Berbeda dengan sikap para pemimpin Eropa, Trump menilai gencatan senjata bukan prasyarat mutlak untuk memulai perundingan.
"Saya tidak tahu apakah itu perlu," ujarnya.
Kanselir Jerman Friedrich Merz memberikan respons keras: "Saya tidak bisa membayangkan pertemuan berikutnya berlangsung tanpa gencatan senjata. Mari kita tekan Rusia untuk itu."
Menariknya, Zelenskyy sendiri tidak kembali menekankan tuntutan gencatan senjata, seperti yang ia lakukan sebelumnya.
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Oval Office berlangsung dengan nuansa berbeda dibanding Februari lalu. Saat itu, Zelenskyy sempat ditegur Trump dan Wakil Presiden JD Vance karena dianggap tidak menghorma...
3. Jaminan Keamanan untuk Ukraina
Trump menyatakan AS akan membantu menjamin keamanan Ukraina dalam kesepakatan damai apa pun, meski tidak merinci bentuk dukungan tersebut. Ia juga tidak menutup kemungkinan keterlibatan militer AS, sembari menegaskan bahwa Eropa tetap menjadi "garis pertahanan pertama".
Dalam konferensi pers, Zelenskyy mengatakan jaminan keamanan itu bisa mencakup paket senjata senilai 90 miliar dolar AS, termasuk sistem pertahanan udara, teknologi penerbangan, hingga peralatan militer lain yang belum diungkapkan.
Ia menambahkan, AS juga akan membeli pesawat nirawak buatan Ukraina-langkah yang sekaligus membantu pendanaan produksi drone dalam negeri. Zelenskyy memperkirakan detail jaminan keamanan ini bisa rampung dalam 10 hari ke depan.
Advertisement
4. Zelenskyy Tampilkan "Serangan Pesona"
Setelah kunjungan Februari lalu yang penuh ketegangan, Zelenskyy kali ini datang dengan pendekatan berbeda. Ia berkali-kali mengucapkan terima kasih, mengenakan setelan formal alih-alih pakaian militernya, bahkan menyerahkan surat pribadi dari Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska untuk Melania Trump.
Upaya Zelenskyy itu tampak membuahkan hasil. Para pemimpin Eropa memuji Trump atas perannya mempertemukan mereka. Sekjen NATO Mark Rutte menyanjung "kepemimpinan" Trump, sementara PM Italia Giorgia Meloni menyebut "sesuatu telah berubah" dalam dinamika perundingan berkat pertemuan tersebut.
Namun, nada hati-hati tetap terdengar. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengingatkan bahwa ketika berbicara tentang jaminan keamanan bagi Ukraina, yang dipertaruhkan sejatinya adalah keamanan seluruh Eropa.