Paradox of Choice, Sederhanakan Perkara ‘Mau Makan di Mana?’

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda merasa bingung saat ditanya, "Mau makan di mana?" Meskipun terlihat sederhana, pertanyaan ini sering kali menjadi masalah besar, terutama ketika kita harus memilih tempat makan bersama keluarga, teman, atau pasangan.

Terkadang, memilih tempat makan bisa menjadi hal yang sangat membingungkan. Tapi mengapa bisa begitu?

Jawabannya terletak pada konsep psikologi yang dikenal dengan nama Paradox of Choice (PoC) atau Paradoks Pilihan. Konsep ini menjelaskan bahwa terlalu banyak pilihan justru bisa membuat kita merasa bingung dan sulit untuk memilih.

Berikut ulasan lengkapnya, dirangkum Liputan6.com dari laman siakapkeli.my, Minggu (27/4/2025).

Paradox of Choice adalah fenomena di mana semakin banyak pilihan yang tersedia, semakin sulit kita untuk membuat keputusan. Barry Schwartz, yang pertama kali menjelaskan konsep ini, menyebutkan bahwa meskipun kita berpikir memiliki banyak pilihan itu menyenangkan, kenyataannya itu bisa membuat kita lebih ragu dan akhirnya tidak bisa memilih dengan baik. Sebagai contoh, sebelum ada banyak saluran TV, kita hanya punya beberapa pilihan, dan itu membuat kita lebih mudah memilih apa yang ingin ditonton. Tapi sekarang, dengan ratusan saluran, kita malah sering merasa bingung dan akhirnya memilih saluran yang itu-itu saja.

Hal yang sama terjadi ketika kita dihadapkan dengan pertanyaan, “Mau makan di mana?”. Dengan begitu banyaknya pilihan restoran atau kedai makan, kita jadi bingung dan akhirnya memilih tempat makan yang sudah biasa kita kunjungi.

Menurut Aiman, seorang pakar psikologi, PoC bisa memengaruhi kita dalam tiga cara utama.

1. Kelumpuhan Pikiran (Mind Paralysis)

Saat dihadapkan dengan terlalu banyak pilihan, kita jadi bingung dan kesulitan untuk membuat keputusan. Contohnya, ada eksperimen yang menunjukkan bahwa ketika sebuah toko menjual 24 jenis jelly, pelanggan jadi bingung dan akhirnya tidak membeli apa-apa. Tapi, ketika toko tersebut hanya menjual 6 jenis jelly, penjualan meningkat. Dengan pilihan yang lebih sedikit, orang lebih mudah untuk memilih. Hal ini juga terjadi saat kita bingung memilih tempat makan, karena terlalu banyak pilihan yang ada di kepala kita.

2. Banyak Pilihan Melemahkan Keputusan

Dalam memilih pasangan, kita mungkin ingin seseorang yang memiliki banyak kriteria, seperti tinggi, lucu, atau baik hati. Namun, saat kita bertemu dengan seseorang yang hanya memenuhi beberapa kriteria, kita tetap memilihnya. Ini karena kita lebih fokus pada beberapa kriteria utama yang benar-benar penting bagi kita. Begitu juga saat memilih tempat makan, kita mungkin ingin restoran dengan makanan enak, harga terjangkau, dan suasana nyaman. Namun, akhirnya kita tetap pergi ke tempat yang sudah biasa kita kunjungi, meskipun ada banyak pilihan lain.

3. Rasa Tidak Puas Setelah Memilih

Ketika kita memilih tempat makan, sering kali kita merasa tidak puas dan berpikir tentang tempat lain yang mungkin lebih baik. Misalnya, setelah makan di restoran A, kita merasa "rugilah" karena restoran B ternyata punya nasi lemak yang lebih enak. Atau setelah makan di restoran C, kita merasa kecewa karena restoran D lebih murah. Ini adalah contoh bagaimana terlalu banyak pilihan membuat kita merasa tidak puas dengan keputusan kita.

Untuk mengatasi masalah kebingungan memilih tempat makan, ikuti beberapa solusi praktis berikut: 

1. Tentukan 3 Kriteria Utama

Sebelum memilih tempat makan, tentukan dulu 3 kriteria utama yang penting, misalnya murah, enak, dan mudah parkir. Ini akan membantu mempersempit pilihan dan membuat keputusan lebih cepat.

2. Buat Daftar 3 Tempat Makan

Setelah menentukan kriteria, pilih 3 tempat makan yang sesuai dengan kriteria tersebut. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa bingung karena sudah memiliki beberapa pilihan yang jelas.

3. Terima Pilihan yang Ada

Sadarilah bahwa tidak ada tempat makan yang sempurna. Setiap tempat pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya. Jadi, nikmati saja pilihan yang ada dan jangan terlalu membandingkan dengan tempat lain.