KEMBAR78
Semangat Sejauh Mata Memandang dalam Merawat Batik - Lifestyle Liputan6.com
Sukses

Semangat Sejauh Mata Memandang dalam Merawat Batik

Sejauh Mata Memandang menjaga tradisi batik Indonesia melalui kolaborasi dengan artisan lokal di tengah tantangan produk impor.

Diterbitkan 02 Oktober 2025, 06:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Industri batik Indonesia menghadapi persaingan yang semakin ketat akibat masuknya produk impor dalam jumlah besar. Sejauh Mata Memandang menyoroti kondisi ini sebagai tantangan nyata bagi para artisan lokal untuk tetap eksis dan bersaing di pasar global.

Chitra Subyakto, desainer Sejauh Mata Memandang, menjelaskan, "Tantangannya adalah banyak sekali barang dari luar. Banyak sekali barang impor yang masuk. Jadi, para artisan batik harus cukup bisa bersaing dengan (produk) dari negara luar," saat ditemui di Jakarta, 28 September 2025.

Kondisi ini, menurutnya, mendorong kreator dan artisan Indonesia untuk terus berinovasi, sekaligus menjaga kualitas dan identitas tradisional batik.

Bagi Sejauh Mata Memandang, tantangan ini tidak hanya soal ekonomi, tapi juga upaya melestarikan warisan budaya yang kaya dan berharga. Setiap langkah inovasi dan produksi harus memperhatikan nilai tradisi agar batik tetap relevan bagi generasi masa kini dan mendatang.

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Merawat Batik Lewat Kolaborasi

Sejauh Mata Memandang menanggapi tantangan ini dengan membangun kolaborasi bersama artisan di berbagai daerah. Chitra menjelaskan, "Makanya kita bikin Studio Sejauh, bermitra dengan mitra-mitra kita."

"Jadi, mereka semua ada dari Pekalongan, Temanggung, dan Wonosobo. Kami selalu ngobrol mereka perlu apa. Mereka selalu punya ilmu-ilmu baru. Kami justru selalu belajar dari mereka."

Kolaborasi ini memungkinkan setiap artisan mempertahankan metode batik tradisional, termasuk batik tulis dan teknik pewarnaan alami, sambil menyesuaikan karya dengan kebutuhan pasar modern. Potensi industri batik Indonesia tetap luas, dan keberlangsungan tradisi dapat dijaga melalui pendidikan, dialog, dan keterlibatan langsung dalam produksi.

Chitra menegaskan optimisme terhadap masa depan batik, mengingat potensinya masih "sangat besar." "Masih sekali kok, karena sebenarnya ini sesuatu yang nggak boleh hilang juga. Kita bangga memakainya."

3 dari 4 halaman

Sejauh Mata Memandang di PIFW 2025

Baru-baru ini, Sejauh Mata Memandang memilih menghadirkan dua karya sekaligus: koleksi limited edition "Puspa" dan film pendek berjudul "Pulang" di Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2025.

Keputusan ini bukan sekadar strategi presentasi, melainkan bentuk refleksi atas situasi sosial dan lingkungan yang semakin mendesak. "Puspa" hadir melalui proses kolaboratif bersama Mugi Batik, mitra Studio Sejauh di Pekalongan, Jawa Tengah.

Produksinya dilakukan dengan teknik jacquard Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), menggunakan material katun–TENCEL, menjadikan setiap helai kain sarat nilai tradisi sekaligus inovasi. "Mungkin hanya ada 10 tipe, dan itu semuanya limited edition," katanya di Jakarta, Minggu, 28 September 2025.

Tidak hanya soal jumlah, koleksi yang ditampilkan sebagai pembuka PIFW 2025 ini mencerminkan komitmen keberlanjutan dengan menggunakan pewarna alami dari kayu secang. Juga, pengikat baju dari kemiri sebagai elemen penting dalam produksi.

4 dari 4 halaman

Koleksi Terbatas

Koleksi Puspa tampil dengan dominasi warna merah muda yang hadir dalam berbagai gradasi. Menariknya, warna ini sama sekali tidak direncanakan sejak awal. Chitra menceritakan bagaimana pilihan tersebut muncul dari kebutuhan film.

"Saat merencanakan filmnya, sutradara Kathleen bilang, ini tuh adegannya banyak yang jauh-jauh. Misalnya, di antara sampah atau di antara pabrik. Ini perlu warna yang cukup kuat," jelasnya. Permintaan tersebut mendorong Sejauh mengeksplorasi pewarnaan alami dari kayu secang, yang ternyata menghasilkan rona merah muda variatif di setiap material.

Bagi Chitra, ketidakseragaman itu justru menciptakan keunikan pada setiap helai. Selain itu, warna pink juga dimaknai sebagai simbol perjuangan, sekaligus harapan. Koleksi ini diperkaya dengan motif khas Ombak Laut, simbol perjalanan dan kesinambungan alam yang sejak lama jadi identitas Sejauh Mata Memandang.

EnamPlus