KEMBAR78
Sosok Marsma TNI Fajar Adrianto di Mata Para Jenderal - News Liputan6.com
Sukses

Sosok Marsma TNI Fajar Adrianto di Mata Para Jenderal

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsdya Tedi Rizalihadi mengaku cukup dekat dengan almarhum Marsma Fajar Adrianto.

Diperbarui 03 Agustus 2025, 20:36 WIB
Jadi intinya...
  • Marsma Fajar dikenal periang, ramah, dan aktif membina prajurit olahraga dirgantara.
  • Panglima TNI mengenang Marsma Fajar sebagai sosok yang selalu tersenyum.
  • Pesawat latih yang dipiloti Marsma Fajar jatuh 11 menit setelah lepas landas.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsdya Tedi Rizalihadi mengaku cukup dekat dengan almarhum Marsma Fajar Adrianto yang tewas karena kecelakaan pesawat di Bogor Jawa Barat, Minggu (3/8/2025). Dia menyebut Marsma Fajar merupakan sosok yang periang, ramah, dan humanis.

"Beliau orangnya ceria, tidak pernah ada beban, dan baik, ramah kepada semua orang. Kita cukup kehilangan sosok beliau," kata Tedi di rumah duka Marsma Fajar, Jalan Triloka XI Pancoran Jakarta Timur, Minggu (3/8/2025).

Menurut dia, Marsma Fajar selama ini sangat aktif membina prajurit TNI yang hobi olahraga dirgantara dalam naungan FASI. Tedi pun mendoakan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

"Jadi kita sangat kehilangan atas meninggalnya alm dan kita mendoakan mudah-mudahan Almarhum husnul khotimah, mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujar Tedi.

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Di Mata Panglima TNI

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga melayat ke rumah duka almarhum Marsma Fajar Adrianto di Jalan Triloka XI Pancoran Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025). Dia mengenang Marsma Fajar sebagai sosok yang selalu tersenyum.

"Beliau itu senyum terus, selalu senyum," kata Agus kepada wartawan usai melayat di rumah duka, Minggu malam.

Dia mengaku pernah menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI dengan Marsma Fajar pada tahun 2014-2015. Agus pun mendoakan almarhum Fajar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

"Mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan diterima di sisi-Nya," ujar Agus.

3 dari 3 halaman

Kronologi Kecelakaan

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma I Nyoman Suadnyana menyampaikan kronologi insiden jatuhnya pesawat latih di Bogor yang menewaskan Fajar. Dia menyebut, pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB.

Penerbangan ini dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.

"Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak," jelas Nyoman.

Artinya, pesawat hilang kontak 11 menit setelah lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja. Nyoman melanjutkan, tak lama setelah hilang kontak, pesawat ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.

"Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit," tutur Nyoman.

Nyoman menjelaskan, penerbangan dilakukan dalam kapasitas Marsma TNI Fajar sebagai pilot dan Roni sebagai co-pilot. Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI atau induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU.

"Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu," jelas Nyoman.

EnamPlus