KEMBAR78
Massa Demo di DPR Bakar Gerbang Tol Pejompongan - News Liputan6.com
Sukses

Massa Demo di DPR Bakar Gerbang Tol Pejompongan

Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta Pusat (Jakpus) terbakar dalam aksi massa di depan Gedung DPR/MPR Senayan Jakarta, Jumat malam (29/8/2025).

Diterbitkan 29 Agustus 2025, 22:30 WIB
Jadi intinya...
  • Gerbang Tol Pejompongan terbakar saat aksi massa di depan Gedung DPR/MPR.
  • Beberapa stasiun MRT ditutup sementara akibat demo di sejumlah titik di Jakarta.
  • Demo di Polda Metro Jaya dan Otista menuntut keadilan atas kematian pengemudi ojol.

Liputan6.com, Jakarta - Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta Pusat (Jakpus) terbakar dalam aksi massa di depan Gedung DPR/MPR Senayan Jakarta, Jumat malam (29/8/2025).

Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 21.00 WIB, Jumat (29/8/2025) pendemo yang sudah berhasil merubuhkan sebagian pagar samping DPR merengsek masuk ke halaman, namun sebagian tersendat lantaran ada barikade TNI.

Kemudian sekitar 21.20 WIB, terlihat kobaran api dari arah pintu masuk tol dan membuat asap hitam pekat di Gerbang Tol Pejompongan.

Sementara itu, massa terus berusaha merangsek masuk halaman DPR. Mereka berteriak meminta Polri keluar dari halaman DPR dan melemparkan mercon hingga batu. Polri akhirnya menembakkan gas air mata hingga water cannon.

"Mundur, jangan masuk, tolong mundur," teriak polisi, Jumat (29/8/2025).

Sebelumnya, jumlah Stasiun MRT yang ditutup sementara semakin bertambah pada Jumat (29/8/2025) malam. Adapun hal ini imbas aksi demo yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta, salah satunya unjuk rasa di Polda Metro Jaya.

Awalnya, pihak MRT hanya menutup sementara Stasiun Istora Mandiri akibat demo. Tak lama, MRT memutuskan juga menutup sementara Stasiun Senayan Mastercard.

"Penutupan sementara seluruh entre stasiun Senayan Mastercard," seperti dikutip dari akun X MRT Jakarta, Jumat (29/9/2025).

Selain itu, MRT juga menutup sementara pintu masuk A, B, dan C Stasiun Bendungan Hilir. Lalu, pintu B dan D Stasiun Setiabudi Astra. Kemudian, pintu E, C dan Elevator GC 1 Tatapuri.

Belum diketahui sampai kapan Stasiun MRT Istora Mandiri dan Senayan Mastercard akan ditutup.

Adapun, pelanggan Stasiun MRT diimbau untuk menyesuaikan stasiun keberangkatan/statiun tujuan.

"Keamanan dan keselamatan pelanggan tetap menjadi prioritas kami," tulis MRT.

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Demo Mahasiswa di Polda Metro Jaya Ricuh

Massa mahasiswa yang berunjuk rasa di Polda Metro Jaya mulai menembakkan petasan ke area gedung. Petugas kepolisian, mulai yang beratribut lengkap hingga berseragam preman pun jadi sasaran petasan tersebut.

Adapun, mereka masih menuntut keadilan terkait insiden meninggalnya pengemudi ojek online atau ojol, Affan Kurniawan.

Diketahui, Affan kurniawan meninggal dunia usai ditabrak mobil rantis Brimob saat kericuhan demo DPR pada Kamis 28 Agustus 2025 malam.

Pantauan Liputan6.com, Jumat (29/8/2025), massa aksi mulai menembakkan petasan saat hujan sedikit mereda, sekitar pukul 18.38 WIB. Hal itu pun memicu aparat kepolisian bergerak memukul mundur pengunjuk rasa.

Awalnya, petasan semula diarahkan ke langit, hingga kemudian sesekali diarahkan ke polisi bertameng. Petugas memilih mundur dan bertahan. Namun lama kelamaan, sasaran pun fokus ke gedung Polda Metro Jaya dan aparat.

Suasana di lokasi semakin mencekam lantaran massa membakar fasilitas umum yang berada di samping tembok pagar Polda Metro Jaya, seperti tiang listrik dan kamera CCTV.

Kendaraan rantis pun mulai bergerak maju bersama aparat yang memakai tameng. Disusul polisi berpakaian preman yang berlarian mengejar massa mahasiswa.

 

3 dari 3 halaman

Demo Pecah Lagi di Otista Jumat Malam, Warga Tutup Jalan dan Bakar Ban

Massa yang terdiri atas gabungan warga dan pengemudi ojek online (ojol), kembali berunjuk rasa di persimpangan Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) - Jalan Otista III, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), Jumat (29/8/2025) malam.

Para demonstran mulai menutup jalan dari arah Kampung Melayu dan Cawang, dengan membakar ban dan barang-barang tepat di persimpangan jalan tersebut.

Massa bahkan merusak plang rambu-rambu lalu lintas yang ada di Jalan Otista III. Sebagian demonstran, juga terlihat membakar petasan dan menembakkan kembang api ke atas.

Seorang pengunjuk rasa, Dedi (bukan nama sebenarnya), mengaku datang ke lokasi karena ingin berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut, guna menuntut keadilan.

"Saya cuma mau menuntut keadilan bagi masyarakat miskin di negara ini," kata dia.

Pengunjuk rasa lainnya, Agus (bukan nama sebenarnya), mengaku prihatin dengan insiden yang menimpa almarhum Affan Kurniawan.

Dia menilai, insiden yang menghilangkan nyawa rekan sesama pengendara ojol itu seharusnya tidak perlu terjadi.

"Pengamanan harusnya tidak perlu sampai begitu," kata dia yang tinggal di sekitar Kampung Melayu itu.

Sementara itu, hingga pukul 18.05 WIB, polisi belum terlihat mengamankan lokasi demonstrasi.

Lokasi justru dijaga oleh sejumlah aparat TNI. Sedangkan arus lalu lintas semakin macet karena terhambat oleh kerumunan massa yang berdiri di persimpangan jalan.