Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat belum lama ini merilis hasil pemeriksaan laboratorium terkait tiga kasus dugaan keracunan makanan berulang dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan pelajar di tiga kecamatan.
Dari hasil uji lab menunjukkan adanya kontaminasi jamur dan beragam jenis bakteri pada sampel makanan, sementara faktor dominan penyebabnya adalah proses penyimpanan, pengolahan, dan distribusi yang dinilai belum higienis.
Dari tiga kasus keracunan tersebut terjadi beruntun dalam rentang waktu Agustus hingga September 2025, mencakup total 125 pelajar yang terdampak. Jumlah tersebut terbagi di 3 wilayah yakni Cidolog, Parakansalak, dan Cibadak.
Advertisement
Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi menjelaskan, hasil uji laboratorium dari Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Barat menunjukkan pola penyebab keracunan yang berbeda-beda di setiap lokasi, mengindikasikan sumber kontaminasi yang beragam.
"Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cidolog ditemukan kontaminasi Jamur Coccidioides Immitis pada semangka, bakteri Enterobacter cloacae pada tempe orek, dan bakteri Macrococcus caseolyticus pada telur dadar," kata Agus dalam keterangannya, Rabu 24 September 2025.
Lantas, seperti apa hasil lab dari kasus keracunan MBG di Sukabumi? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Ironis Hasil Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi
Advertisement