Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 22 Oktober menjadi hari yang penuh dengan berbagai peringatan penting di berbagai tempat di dunia. Ada beberapa momen yang dirayakan pada hari ini, Rabu (22/10/2025) mulai dari nasional hingga internasional.
Peringatan-peringatan ini juga mencakup berbagai topik seperti budaya dan kesehatan. Mulai dari Hari Santri Nasional hingga Hari Kesehatan Paru-Paru, tanggal 22 Oktober mencerminkan semangat kepedulian, refleksi, dan apresiasi terhadap berbagai aspek kehidupan.
Setiap tanggal 22 Oktober di Indonesia diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Hari yang penuh akan sarat makna religius dan semangat kebangsaan menjadi pengingat akan besarnya peran santri dalam sejarah perjuangan Indonesia.
Advertisement
Hari Santri menjadi momen reflektif untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai keikhlasan, disiplin, dan pengabdian yang telah diwariskan oleh para ulama serta pejuang pesantren bagi kemerdekaan dan kemajuan Indonesia.
Tanggal ini juga diperingati sebagai Hari Kesadaran Gagap Internasional, sebuah momentum penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan kondisi gangguan bicara yang kerap dipahami.
Peringatan ini mengajak publik agar lebih empati kepada penyandang gagap, sekaligus terciptanya lingkungan inklusif dan suportif bagi mereka.
Selain itu, ada pula peringatan unik seperti Hari Kacang Nasional dan Hari Tombol Kapital Internasional yang memperkaya peringatan di tanggal 22 Oktober. Hari Kacang Nasional dirayakan untuk menghargai berbagai jenis kacang yang kaya manfaat bagi kesehatan.
Sementara itu, Hari Tombol Kapital Internasional hadir dengan sisi santai dan kreatif sebagai bentuk penghargaan terhadap salah satu komponen kecil namun penting dalam dunia digital dan penulisan.
Kedua peringatan ini menunjukkan bahwa tanggal 22 Oktober tidak hanya memiliki makna serius, tetapi juga memiliki sisi yang unik dan menyenangkan.
Tak kalah penting, Hari Kesehatan Paru-paru yang dirayakan setiap 22 Oktober menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan sistem pernapasan.
Pada hari ini, masyarakat diingatkan kembali mengenai bahaya polusi udara, merokok, dan gaya hidup yang tidak sehat yang berpotensi merusak fungsi paru-paru.
Berikut deretan peringatan yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober dihimpun Tim News Liputan6.com dari berbagai sumber:
Pupuk Air Liur Karya Santri Pesantren Rubat Mbalong Ell Firdaus Cilacap
1. Hari Santri Nasional
Mengutip dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), setiap 22 Oktober masyarakat Indonesia memperingati Hari Santri Nasional. Tahun ini, peringatan tersebut mengangkat tema 'Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia'.
Momentum ini tidak hanya menjadi penanda sejarah, melainkan juga menjadi reflektif untuk mengingat kembali peran penting para santri dalam perjuangan merebut kemerdekaan, membangun negeri, serta meneguhkan nilai-nilai Islam yang damai dan membawa rahmat bagi seluruh alam.
Sejarah Hari Santri Nasional dimulai pada peristiwa penting yaitu Resolusi Jihad yang diserukan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.
Seruan ini menjelaskan bahwa menjaga kemerdekaan adalah kewajiban agama, sekaligus memicu semangat perjuangan rakyat Indonesia yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan semangat kebangsaan.
Kini, makna jihad yang dulu dilakukan melalui perjuangan fisik telah berkembang menjadi bentuk jihad lain seperti pengabdian di bidang intelektual, sosial, dan budaya.
Perayaan Hari Santri memperlihatkan perubahan semangat ini, dari perjuangan di medan perang menjadi perjuangan di bidang pendidikan, moral, dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi. Dengan demikian, para santri masa kini melanjutkan perjuangan para leluhurnya dalam membangun Indonesia yang adil dan maju.
Hari Santri pertama kali ditetapkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Oktober 2015 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Tanggal 22 Oktober dipilih merujuk pada peristiwa bersejarah, yaitu dikeluarkannya Resolusi Jihad oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.
Resolusi Jihad tersebut menyerukan kepada para ulama, santri, dan seluruh umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang kala itu terancam oleh kembalinya tentara sekutu (NICA-Belanda) ke tanah air. Seruan itu menjadi pemicu semangat perlawanan rakyat dalam Peristiwa 10 November 1945, yang kelak dikenal sebagai Hari Pahlawan.
Di tengah tantangan zaman seperti krisis identitas, intoleransi, dan arus informasi yang begitu cepat, santri dan pesantren memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan moral bangsa.
Pemerintah pun kini terus mendukung eksistensi pesantren melalui berbagai kebijakan, seperti UU Pesantren, bantuan kemandirian ekonomi, hingga digitalisasi pesantren.
Advertisement
2. Hari Kesadaran Gagap Internasional
Melansir dari laman The Stuttering Foundation of America, Hari Kesadaran Gagap Internasional atau International Stuttering Awareness Day (ISAD), pertama kali diperingati pada 22 Oktober 1998.
Peringatan ini digagas untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap kondisi gagap, yakni gangguan kelancaran bicara yang dialami sekitar satu persen populasi dunia.
Melalui momentum ini, masyarakat diajak untuk membangun rasa empati, menghilangkan prasangka, serta memberikan dukungan kepada orang-orang yang mengalami gangguan bicara agar lebih percaya diri dalam berkomunikasi.
Umumnya, gagap dikenal sebagai pengulangan kata atau suku kata tertentu, namun kenyataannya kondisi ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti perpanjangan bunyi vokal atau jeda yang tidak disengaja saat berbicara.
3. Hari Kacang Nasional
Mengutip dari laman National Today, Hari Kacang Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober diinisiasi oleh Liberation Foods pada tahun 2025, dengan tujuan mengajak masyarakat untuk beralih ke camilan yang lebih sehat dan bergizi.
Hari ini menjadi momen seru untuk merayakan keanekaragaman jenis kacang, mulai dari kacang tanah hingga almond, yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan protein, serat, dan lemak baik.
Meski berasal dari Inggris, perayaan ini dengan cepat mendapatkan perhatian internasional, terutama di Amerika Serikat. Di berbagai negara, termasuk benua Afrika, kacang tanah menjadi bahan penting dalam hidangan sehari-hari, seperti sup dan rebusan tradisional.
Sejarah konsumsi kacang sendiri ternyata sudah sangat panjang. Berdasarkan catatan Museum Nutcracker, manusia telah mengonsumsi kacang selama hampir 800.000 tahun. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa manusia purba bahkan menggunakan alat khusus untuk memecah kacang.
Jadi, apapun menu makanan Anda hari ini, jangan lupa tambahkan porsi kacang sehat di dalamnya. Selain rasanya yang lezat, kacang juga kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh dan dapat meningkatkan suasana hati.
Itulah pesan utama yang disampaikan melalui peringatan Hari Kacang Nasional, merayakan kenikmatan sekaligus manfaat kesehatan dari camilan alami ini.
Advertisement
4. Hari Tombol Kapital Internasional
Hari Tombol Kapital Internasional dirayakan dua kali setiap tahun, yaitu pada 22 Oktober dan 28 Juni. Peringatan unik ini pertama kali digagas oleh Derek Arnold, seorang pengembang perangkat lunak sebagai bentuk sindiran terhadap 'konvensi tipografi' atau kebiasaan penulisan huruf besar yang berlebihan.
Mengutip laman National Today, Hari Tombol Kapital Internasional menjadi ajang seru di dunia maya untuk bercanda dengan teman dan rekan kerja, sekaligus mengingatkan pentingnya etika komunikasi digital, bahwa menulis dengan huruf kapital semua sering dianggap seperti “berteriak” di internet.
Pada peringatan ini, semua orang diminta untuk mengetik hanya menggunakan huruf kapital. Awalnya, ide ini dianggap sebagai bentuk sindiran yang menyenangkan terhadap kebiasaan orang yang menggunakan huruf besar secara berlebihan.
Menurut Arnold, hal ini mencerminkan kurangnya kesadaran akan keragaman sistem tulisan di dunia, karena tidak semua bahasa memiliki huruf kapital.
Secara keseluruhan, Hari Tombol Kapital Internasional merupakan ajakan untuk menertawakan diri sendiri, sekaligus mengingatkan pentingnya etika dan kesadaran saat berkomunikasi secara daring.
5. Hari Kesehatan Paru-Paru
Bulan Oktober juga dikenal sebagai Bulan Kesehatan Paru Nasional, di mana Hari Kesehatan Paru-Paru diperingati setiap Rabu keempat di bulan ini, yang tahun ini jatuh pada tanggal 22 Oktober.
Peringatan ini pertama kali digagas oleh American Association for Respiratory Care (AARC) pada tahun 2003 dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap meningkatnya jumlah penderita penyakit paru kronis di seluruh dunia.
Mengutip laman National Today, setiap tahunnya, jutaan orang terdiagnosa menderita berbagai gangguan pernapasan serius, seperti bronkitis kronis, emfisema, dan asma.
Di Amerika Serikat saja, lebih dari 10 juta kasus bronkitis kronis tercatat setiap tahun, belum termasuk jutaan penderita penyakit paru lainnya. Bahkan, sekitar 13% dari seluruh kasus kanker yang terdiagnosis merupakan kanker paru-paru, yang juga menjadi penyebab utama kematian akibat kanker.
Peringatan ini sekaligus memperkuat pesan dari Hari Kesehatan Paru-paru, bahwa peningkatan polusi udara, kebiasaan merokok dan vaping, serta gaya hidup tidak sehat telah memperburuk kondisi paru-paru masyarakat dunia.
Karena itu, peringatan Hari Kesehatan Paru-paru di tanggal 22 Oktober ini menjadi pengingat untuk menjaga kebersihan udara, menerapkan pola hidup sehat, dan melakukan langkah pencegahan sejak dini demi melindungi kesehatan organ vital ini.
Advertisement