KEMBAR78
Geger Tawuran Siswa SMK di Pati, 6 Orang Ditangkap - Regional Liputan6.com
Sukses

Geger Tawuran Siswa SMK di Pati, 6 Orang Ditangkap

Seorang siswa SMK berinisial BA (17) mengalami luka-luka cukup serius dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pati. Namun, kemudian nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia

Diperbarui 14 Mei 2025, 22:36 WIB

Liputan6.com, Pati - Aksi kekerasaan yang dilakukan sejumlah pelajar dua SMK berbeda di Kota Pati, pecah di Jalan Raya Pati–Gembong, Jumat (9/5/2025). Lokasi tawuran berdarah yang menewaskan seorang pelajar ini, berada di depan showroom Mitra Mobilindo, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.

Bentrokan yang terjadi di tengah terik siang itu, membuat warga sekitar geger. Suara bentakan, teriakan dan suara benda tumpul menghantam keras terdengar mengiringi aksi brutal tersebut.

Dalam kejadian itu, seorang siswa SMK berinisial BA (17) mengalami luka-luka cukup serius dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pati. Namun, kemudian nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia.

Dari kejadian itu, aparat Polresta Pati menangkap enam remaja terduga kasus tawuran antar pelajar. Selain itu, menyita sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan adanya unsur kekerasan terencana.

Barang bukti tindak kriminal itu berupa tiga unit sepeda motor—Honda Scoopy Beat dan Vario. Kemudian beberapa balok kayu dan potongan besi hollow, yang diduga digunakan sebagai senjata dalam aksi tawuran.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, tawuran bermula saat lima unit sepeda motor yang dikendarai sekelompok remaja melaju beriringan. Saat melintasi depan showroom, tiba-tiba terjadi cekcok yang dengan cepat berubah menjadi aksi saling serang.

Dari keterangan salah satu warga setempat berinisial D (50) menjelaskan, siswa SMK Tunas Harapan tampak mondar mandir di jalan Pati-Gembong sebelum aksi tawuran. Kebetulan saat itu siswa SMK Negeri 2 Pati ada yang nongkrong di warung depan sekolahnya, hingga terjadi aksi kejar-kejaran.

“Sebelum Salat Jumat, siswa SMK Tunas Harapan kesana, kesini. Anak SMK Negeri 2 Pati sukanya kan di warung ijo. Terus lari mengejar bawa kayu, bambu panjang-panjang,” ujarnya sambil menunjuk arah.

Bahkan saat itu muncul suara petasan dan gerombolan siswa naik motor saling bersenggolan. Hingga akhirnya sampai lokasi kejadian, ada sepeda motor yang jatuh dan terjadi tawuran.

Ia mengaku sempat ingin melerai aksi tawuran antar pelajar itu. Namun ia dicegah oleh anaknya. Ia sempat melihat seorang pelajar diseret dan dipukuli.

“Tadi ada yang terkapar satu orang, yang terkapar itu terus dibawa temannya, tapi yang satu besar badannya, dibawa ke rumah sakit pakai ambulans desa,” terangnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Langkah Kepolisian

Merespons cepat kejadian itu, petugas kepolisian turun ke lokasi setelah menerima laporan masyarakat. Di TKP, Sat Reskrim Polresta Pati langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, membuat sketsa lokasi, dan menerima laporan pengaduan resmi.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan adanya unsur kekerasan terencana.

Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi melalui Kasat Reskrim AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari saksi-saksi di lokasi. Yakni Kasmadi (32), Saiful Uman (29), dan Moh Ali Sofyan (30).

Menurut Jaka, saat ini penyelidikan kasus tawuran antar pelajar masih terus berlanjut. Polisi berkomitmen mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat dan menindak tegas pelaku yang terbukti bersalah.

AKP Heri pun mengimbau semua pihak—terutama lingkungan sekolah dan orang tua—untuk memperkuat pembinaan moral dan disiplin kepada para siswa.

“Jangan sampai masa depan generasi muda hancur karena tindakan kekerasan yang bisa dihindari. Penyelesaian damai harus dikedepankan,” tegasnya.

3 dari 3 halaman

Bupati Minta Pelaku Tawuran Ditindak Tegas

Aksi tawuran antar pelajar SMK di Kabupaten Pati langsung memicu geram Bupati Pati. Sudewo selaku Bupati Pati meminta pihak kepolisian menindak tegas para pelaku yang terlibat aksi tawuran itu.

Bahkan Sudewo juga meminta kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah III Jawa Tengah, untuk memberikan sanksi kepada dua kepala sekolah yang siswanya terlibat dalam aksi tawuran di Jalan Pati-Gembong, Jumat (9/5/2025).

Diduga, aksi tawuran ini melibatkan Siswa SMK Negeri 2 Pati dan SMK Tunas Harapan Pati.

”Berikan sanksi kepada kepala sekolah yang siswanya diduga terlibat dalam aksi tawuran tersebut,” pinta Bupati Sudewo dalam unggahan di akun Instagram @humaspati.

Sudewo juga meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam aksi tawuran pelajar ini. Pihaknya tidak mentolelir aksi kekerasan yang dilakukan para pelajar di wilayah Bumi Mina Tani.

”Saya minta kepolisian menindak tegas. Tidak ada toleransi kepada pelaku,” tegas Sudewo.

Bupati Sudewo turut mengimbau para orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan dan aktivitas anak-anak mereka di luar jam sekolah.

“Langkah ini dinilai penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa (tawuran antar pelajar) di masa mendatang,” tukas Sudewo.

(Arief Pramono)