KEMBAR78
Badomba, Permainan Tradisional Berunsur Gaib - Regional Liputan6.com
Sukses

Badomba, Permainan Tradisional Berunsur Gaib

Unsur mistis pada badomba membuat permainan tradisional ini sekilas mirip dengan jelangkung. Badomba juga memiliki syair mantra, layaknya jelangkung.

Diterbitkan 01 Juli 2025, 02:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Badomba merupakan permainan tradisional Betawi yang melibatkan unsur gaib. Permainan ini membutuhkan dua posisi utama, yakni pawang dan domba.

Unsur mistis pada badomba membuat permainan tradisional ini sekilas mirip dengan jelangkung. Badomba juga memiliki syair mantra, layaknya jelangkung.

Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, jumlah pemain dalam badomba tidak terbatas. Namun, terdapat satu orang yang menjadi pawang dan satu orang lainnya sebagai domba.

Adapun pemain lain akan memainkan peran berbeda, sesuai dengan kesepakatan dalam proses permainan. Para pemain inilah yang nantinya akan melantunkan syair atau mantra.

Seorang anak yang bermain sebagai pawang akan duduk di tempat yang sedikit lebih tinggi. Sementara itu, seorang anak yang berperan sebagai domba duduk di tanah, bersandar pada pawang.

Pawang akan menjepit leher domba, sehingga kepala domba menyembul di antara paha pawang. Kemudian, pawang akan meletakkan kedua telapak tangannya di kepala domba sambil menggoyang-goyangkannya.

 

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Mantra

Selanjutnya, anak-anak yang lain akan beramai-ramai menyanyikan syair atau mantra secara berulang. Syair terus dilantunkan hingga domba bangkit dan mengamuk.

Setelah domba mengamuk, anak-anak akan memberikan perintah apa saja kepada domba. Domba pun akan menuruti perintah-perintah tersebut.

Domba baru akan berhenti mengamuk bila pawang memanggil nama aslinya. Maka dengan menyebutkan kalimat "badomba-domba", domba akan berhenti mengamuk dan sadar.

Pada zaman dahulu, badomba kerap dimainkan di waktu senggang oleh anak-anak Betawi sebagai hiburan. Saat ini, permainan ini sudah tak sepopuler dulu. Eksistensinya perlahan tergeser oleh perkembangan zaman dan teknologi.

Penulis: Resla

EnamPlus