Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Riau, Abdul Wahid memimpin jalannya apel pengukuhan 654 Dubalang Batang Kuantan Singingi. Kegiatan tersebut disaksikan oleh ribuan masyarakat Kuansing dan menjadi simbol penyemangat menjaga adat dan alam berpadu di Panggung Utama Festival Pacu Jalur Taluk Kuantan, Minggu (12/10).
“Dubalang bukan sekadar simbol adat, tetapi juga garda pelindung lingkungan dan marwah masyarakat Kuansing. Dubalang hari ini adalah penjaga alam Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Tidak ada lagi alasan untuk merusak lingkungan dengan dalih mencari nafkah. Tidak ada negosiasi bagi perusak alam,” kata Abdul Wahid dalam keterangan pers diterima, Senin (13/10/2025).
Dalam sambutannya, dia juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Riau dan Pangdam XIX Tuanku Tambusai atas inisiatif membentuk Dubalang Batang Kuantan Singingi sebagai bagian dari strategi sinergi keamanan dan pelestarian lingkungan.
Advertisement
Menurutnya, kolaborasi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat adat merupakan bentuk nyata pemolisian berbasis kearifan lokal yang menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Melayu Riau.
“Pembentukan Dubalang Batang Kuantan Singingi memiliki sejumlah misi strategis, yakni membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menumbuhkan kesadaran pelestarian lingkungan,” sebut dia.
"Selain itu juga untuk menghidupkan kembali nilai-nilai adat, serta melibatkan generasi muda dalam menjaga marwah budaya," imbuh Gubernur.
Mitra Strategis
Senada, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengatakan, semangat Dubalang sejalan dengan konsep Green Policing yang sedang dikembangkan Polda Riau, yakni sebuah pendekatan pemolisian yang menempatkan pelestarian lingkungan sebagai bagian integral dari keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
“Green Policing bukan hanya soal menanam pohon, tapi menanam kesadaran. Dubalang adalah mitra strategis kepolisian untuk menjaga hutan, sungai, dan tanah adat dari kerusakan. Alam yang terjaga berarti ekonomi rakyat berkelanjutan dan keamanan sosial terpelihara,” ujar Irjen Herry.
Irjen Herry optimis, dubalang akan menjadi ujung tombak dalam sistem keamanan berbasis komunitas yang mengedepankan kearifan lokal dan tanggung jawab ekologis. Ia juga menekankan bahwa kepolisian tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat.
“Terutama dalam upaya mencegah aktivitas ilegal seperti penambangan tanpa izin, pembalakan liar, dan pembakaran lahan,” ungkap jenderal bintang dua ini.
Sebagai informasi, dalam prosesi pengukuhan, Kapolda Riau dan Pangdam XIX Tuanku Tambusai menyerahkan tongkat komando kepada Panglima Dubalang Batang Kuantan, Datuk Toni Werdiansyah.
Hadir dalam momen itu, selain Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Pangdam XIX/TT Mayjen Agus Hadi Waluyo, ada juga Danrem 031/WB Brigjen Jarot Suprihanto, Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby, serta Kapolres Kuansing AKBP Ricky Pratidiningrat. Turut hadir pula jajaran Forkopimda, tokoh adat, dan pemuka masyarakat.
Ratusan Dubalang berdiri tegap di tengah lapangan mengenakan pakaian adat Melayu lengkap dengan tanjak, memperlihatkan keteguhan dan kebanggaan. Seremoni itu menandai dimulainya tanggung jawab resmi Dubalang untuk menjaga tanah, sungai, dan hutan Kuansing.
Advertisement