KEMBAR78
Distrik di Papua Barat Tidak Lagi Gelap Gulita - Regional Liputan6.com
Sukses

Distrik di Papua Barat Tidak Lagi Gelap Gulita

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi berkapasitas 150 kW merupakan wujud pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dengan motor penggerak Kementerian ESDM yang menekankan pemerataan akses energi hingga pelosok negeri.

Diterbitkan 18 Oktober 2025, 13:14 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat, terdapat 84.276 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 75.753 desa dan 8.486 kelurahan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, 5.700 atau sekitar 6,76 persen dari total desa dan kelurahan belum teraliri listrik.

Namun hal berbeda kini ditemui di Distrik Kiraweri, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. Cahaya dari gemerlap lampu menemani setiap malam di rumah-rumah warga.

"Dulu, hanya lampu minyak yang berkerlip samar, atau suara genset yang menggeram di kejauhan. Kini, desa itu hidup dalam terang," kata Elias Inyomusi Anakangi, warga Pegunungan Arfak yang menceritakan rasa pilu hidup tanpa penerangan yang memadai sejak dia lahir, seperti dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian ESDM.

Elias mengatakan, butuh usaha dan kreavitas jika ingin hidup lebih bercahaya di malam hari. Salah satunya dengan membuat api untuk membaca dan belajar.

"Kami pasang api bikin gelegar untuk jadi pelita. Bikin tali, rotan itu. Rotan itu baru kita isi siram minyak tanah, baru taruh rotan itu di botol, baru bakar, jadi sumbu toh. Itu kami pakai belajar,” kenang Elias.

Elias menambahkan, karena listrik belum masuk distrik, ketika ingin keluar rumah pun warga hanya berpatok pada jalan kecil setapak sebagai arah mereka menuju tempat tujuan.

"Tanpa penerangan dari sorot lampu, hanya sinar bulan yang menerangi malam warga Distrik Kirawei. Jadi zaman dulu itu setengah mati, jalan saja jalan tikus. Jalan tikus artinya jalan kecil setapak begini saja. Baru kitong (kita) semua baku jalan di jalan kecil itu,” ucapnya.

Namun Elias bersyukur, kini alam juga memberi cahaya melalui energi air yang diolah menjadi listrik oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi berkapasitas 150 kW, seluruh rumah di Distrik Kiraweri sudah terang.

Bagi Elias, listrik berarti harapan. Ia bisa melihat anak-anaknya belajar lebih lama, istrinya bisa memasak dengan cahaya lampu, dan rumahnya terasa hidup. Sebanyak 40.680 penduduk di Kabupaten Pegunungan Arfak kini telah teraliri listrik untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari

“Kampung kami jadi lebih terang. Semua rumah itu harus dapat listrik supaya untuk kami punya anak-anak kami itu bisa belajar. Mama-mama bisa masak dengan lampu. Dengan lampu seperti ini, anak-anak kami bisa belajar, pintar, bersaing dengan suku-suku lain,” syukur Elias.

“Terima kasih, kami tetap NKRI, tidak ada lain. Terima kasih Bapak Presiden, kini desa kami lebih terang,” imbuhnya menutup.

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Wujud Pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo

Sebagai informasi, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi berkapasitas 150 kW merupakan wujud pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dengan motor penggerak Kementerian ESDM yang menekankan pemerataan akses energi hingga pelosok negeri.

Diketahui, PLTMH Anggi merupakan salah satu contoh nyata realisasi program Dedieselisasi Pembangkit yang saat ini tengah gencar diimplementasikan oleh pemerintah. Dibangun sejak 2022, PLTMH Anggi adalah pembangkit listrik yang bersumber dari Tenaga Diesel (berbahan bakar fosil) disubtitusi dengan pembangkit Energi Baru Terbarukan yang lebih handal dan ramah lingkungan.

EnamPlus