BOLMUT,SULAWESION.COM– Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dinilai pada hari pertama dalam penilaian sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten, Senin 20 Oktober 2025.
Tiga sekolah tersebut adalah SMPN 6 Bolmut di Kecamatan Sangkub. SMPN 7 Bolmut Kecamatan Bintauna dan SMPN 8 Bolmut Kecamatan Bolangitang Timur.
Tim penilai yang terdiri dari dinas lingkungan hidup, dinas pendidikan dan kebudayaan Bolmut, Kemenag Bolmut, pegiat lingkungan dan media mendatangi dan melihat langsung sekolah yang mengikuti penilaian Adiwiyata tahun 2025.
Salah satu poin penilaian adalah pemanfaatan Majalah dinding (Mading) yang masuk dalam media publikasi.
Mading sekolah memiliki peran penting sebagai sarana informasi, pengembangan kreatifitas siswa termasuk ajakan dalam mengurangi penggunaan sampah plastik.

Nah, ditiga sekolah ini mading tampak dijadikan alat kampanye dalam melindungi bumi diantaranya hemat energi hingga manfaat energi terbarukan.
Mading juga dijadikan alat mensosialisasikan membawa botol minuman sendiri dari rumah untuk mengurangi sampah plastik.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) kepala dinas lingkungan hidup Kabupaten Bolmut Adler Manginsoa melalui kepala bidang Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan hidup Raden Mokoginta mengatakan tahun ini ada enam sekolah yang akan dinilai dalam lomba Adiwiyata yang keseluruhannya adalah SMPN.
“Dimana setiap Kecamatan ada satu sekolah yang akan dinilai,”ujarnya.
Sekolah Adiwiyata menurut Mokoginta, bagaimana dapat mendidik generasi yang peduli terhadap kelesterian lingkungan.
Sekolah Adiwiyata sendiri adalah sekolah yang menerapkan sistem dan budaya peduli lingkungan.
“Sekolah Adiwiyata bukan hanya sebatas lomba. Melainkan program bagaimana sekolah menerapkan kepedulian terhadap lingkungan,”kata Mokoginta.
Salah satu tim penilai dari pegiat lingkungan Sam Tampusu menambahkan dengan adanya pengembangan sekolah Adiwiyata di Bolmut Ini adalah bukti nyata dari komitmen dari pemerintah dan seluruh warga sekolah dalam menjaga lingkungan.
“Dengan harapan kita bisa terus meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam pelestarian lingkungan,”jelasnya.
Penilaian Adiwiyata ini menjadi motivasi bagi sekolah berinovasi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan sehat.

Ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dan masyarakat sekitar untuk terus menjaga lingkungan.
“Meskipun di hari pertama penilaian ini masih di temukan kendala dilapangan ataupun belum sesuai kriteria penilaian, akan tetapi kami memberikan apresiasi kepada pihak sekolah yang telah mempersiapkan sekolah mereka untuk pengembangan sekolah adiwiyata di Bolmut tahun 2025 ini,”jelasnya.
Terpisah kepala SMPN 7 Bolmut Irawati Datunsolang mengatakan pihaknya terus berkomitmen penuh dalam mengajak siswa untuk peduli lingkungan.
“Salah satunya mengimbau mereka mengurangi penggunaan sampah plastik. Salah satu ajakan kami adalah dengan membawa botol air minuman dari rumah,”ujarnya.
Pihaknya telah menyediakan dua gelon air isi ulang untuk digunakan siswa mengisi air minum saat air mereka habis.
Bukan hanya SMPN 7 Bolmut. Dalam wawancara dengan pengurus OSIS SMPN 6 dan SMPN 8 Bolmut mereka juga sama-sama melakukan kampanye mengurangi penggunaan sampah plastik dengan membawa botol minuman dari sekolah. Dan pihak sekolah telah menyediakan air untuk diambil secara gratis.