Kenapa Anak Justru Lebih Rewel saat Bersama Ibu?

Sejak dalam kandungan, anak sudah terbiasa mendengar suara ibu, merasakan detak jantungnya, dan menerima kasih sayang melalui sentuhan. Ikatan ini terus berkembang setelah lahir, menjadikan ibu sebagai sosok paling aman dan nyaman bagi anak. Karena itulah, anak merasa bebas untuk menunjukkan emosinya saat bersama ibu, termasuk menangis, marah, atau rewel.

Ketika anak merasa aman secara emosional, ia cenderung lebih terbuka dalam mengekspresikan perasaannya. Rewel bukan berarti anak tidak nyaman, justru itu bisa menjadi cara anak melepaskan stres atau rasa lelah. Ibu menjadi tempat “pelampiasan” yang dipercaya anak untuk menumpahkan segala emosi yang ia rasakan.

Selain itu, anak juga bisa lebih rewel karena sedang mencari perhatian. Ketika bersama ibu, ia tahu bahwa tangisannya akan mendapat respons cepat. Ini bukan manipulasi, melainkan bentuk komunikasi anak yang belum bisa disampaikan secara lisan. Bersikap rewel, anak berharap ibu bisa memahami apa yang ia rasakan atau inginkan.

Menariknya, kondisi emosional ibu juga bisa memengaruhi perilaku anak. Saat ibu sedang stres atau lelah, anak bisa menjadi lebih  sulit ditenangkan. Hal ini terjadi karena anak sangat peka terhadap perubahan suasana hati ibu. Maka dari itu, menjaga kesehatan mental ibu juga penting untuk menciptakan suasana yang tenang bagi anak.

Sahabat Fimela, anak yang lebih rewel saat bersama ibu bukan berarti ia nakal atau tidak nyaman. Justru itu menunjukkan bahwa ibu adalah tempat paling aman bagi anak untuk berekspresi.

Dengan memahami hal ini, ibu bisa lebih sabar dan bijak dalam menghadapi kerewelan si kecil. Pelukan hangat dan kata-kata lembut dari ibu sering kali menjadi obat paling ampuh untuk menenangkan hati anak.