Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa gelisah tanpa alasan yang jelas setelah menjalani hari penuh tekanan? Misalnya, pekerjaan menumpuk, notifikasi tak berhenti berdatangan, ditambah kurang tidur. Kondisi seperti ini sering membuat pikiran jadi overthinking dan tubuh ikut terasa lelah. Jika dibiarkan, stres semacam ini bisa memicu gangguan kecemasan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kabar baiknya, ada cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengelola stres sekaligus menekan risiko munculnya gangguan kecemasan.
Melansir laman healthline.com salah satu cara paling efektif adalah dengan bergerak lebih aktif. Olahraga, bahkan dalam bentuk sederhana seperti jalan kaki atau bersepeda ringan, terbukti mampu membantu menurunkan tingkat stres. Aktivitas fisik membuat tubuh melepaskan endorfin yang bisa meningkatkan suasana hati. Kalau terasa berat memulai, pilih olahraga yang menyenangkan agar lebih mudah konsisten.
Selain olahraga, pola makan juga sangat berpengaruh terhadap kondisi mental. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang seperti sayuran, buah, biji-bijian, dan ikan bisa membantu tubuh lebih tahan terhadap stres. Sebaliknya, terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan atau gula berlebih justru dapat memperburuk kecemasan. Dengan menjaga asupan harian, kamu bukan hanya menyehatkan tubuh, tapi juga menenangkan pikiran.
Advertisement
Advertisement
Kurangi screen time, merawat diri, dan luapkan pikiran lewat jurnal
Kebiasaan kecil lain yang perlu diperhatikan adalah mengurangi screen time. Terlalu lama bermain ponsel atau menatap komputer tidak hanya melelahkan mata, tapi juga bisa meningkatkan stres dan mengganggu pola tidur. Cobalah membatasi screen time, terutama menjelang tidur, agar kualitas istirahat lebih baik dan tubuh kembali segar keesokan harinya.
Tidak kalah penting, luangkan waktu untuk merawat diri sendiri. Self-care tidak harus mewah; bisa sesederhana membaca buku, berendam dengan air hangat, atau sekadar berjalan santai sore hari. Aktivitas ini membantu mengisi ulang energi mental sekaligus memberi ruang untuk menenangkan diri.
Jika stres membuat pikiran terasa penuh, menuliskannya di jurnal bisa jadi cara efektif untuk meredakan beban. Dengan menulis, kamu bisa menyalurkan emosi, melihat pola pikir, sekaligus menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. Jurnal juga bisa menjadi teman refleksi agar lebih sadar akan apa yang benar-benar kamu butuhkan.
Atur konsumsi kafein harian, perkuat relasi, dan berani berkata tidak
Selain itu, perhatikan juga konsumsi kafein harianmu. Terlalu banyak kopi atau minuman berkafein lain bisa membuat jantung berdebar lebih cepat dan memicu kecemasan. Bukan berarti harus berhenti total, tapi cukup batasi jumlahnya dan coba alternatif lain seperti teh herbal atau smoothies sehat.
Dukungan sosial juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental. Menghabiskan waktu bersama keluarga, sahabat, atau komunitas bisa menjadi sumber energi positif. Jika tidak punya lingkungan yang dekat, cobalah ikut kegiatan sosial atau bergabung dengan komunitas yang sesuai minat. Interaksi yang hangat bisa membantu menurunkan rasa cemas dan memberi rasa aman.
Terakhir, belajar menetapkan batasan dan berani berkata “tidak” pada hal yang tidak perlu sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Terlalu banyak mengambil tanggung jawab hanya akan menambah beban dan memicu stres. Dengan membatasi diri, kamu bisa fokus pada hal yang lebih penting dan menjaga keseimbangan hidup.
Penulis: Alyaa Hasna Hunafa