KEMBAR78
Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mencegahnya - Parenting Fimela.com
Sukses

Parenting

Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mencegahnya

Fimela.com, Jakarta Gumoh adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi, terutama di bulan-bulan pertama kehidupannya. Banyak orang tua yang khawatir saat melihat bayi sering mengeluarkan susu setelah menyusu, padahal hal ini biasanya masih tergolong normal. Gumoh terjadi karena sistem pencernaan bayi yang masih berkembang, sehingga cairan yang masuk ke lambung mudah naik kembali ke kerongkongan.

Meskipun gumoh sering dianggap wajar, frekuensinya yang terlalu sering atau dalam jumlah banyak bisa membuat orang tua khawatir. Beberapa bayi mungkin lebih sering mengalami gumoh dibandingkan yang lain, tergantung pada pola menyusui dan respons tubuhnya terhadap makanan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab gumoh serta cara mencegahnya agar bayi tetap nyaman.

Lantas, apa saja faktor yang menyebabkan bayi sering gumoh? Simak penjelasannya berikut ini.

Sistem Pencernaan yang Belum Matang

Bayi yang baru lahir masih memiliki sistem pencernaan yang belum berkembang sempurna. Otot di antara kerongkongan dan lambung (sfingter esofagus) masih lemah, sehingga cairan yang masuk lebih mudah kembali naik ke atas.

Terlalu Banyak Menyusu

Bayi yang menyusu dalam jumlah besar sekaligus atau dengan kecepatan tinggi lebih rentan mengalami gumoh. Hal ini terjadi karena lambungnya yang masih kecil belum mampu menampung terlalu banyak cairan dalam satu waktu. Jika bayi terus menyusu tanpa jeda, tekanan dalam perutnya meningkat, yang bisa menyebabkan susu naik kembali ke kerongkongan.

Menelan Banyak Udara Saat Menyusu

Posisi menyusui yang kurang tepat dapat membuat bayi menelan udara berlebih saat mengisap ASI atau susu formula. Udara yang tertelan ini kemudian terjebak di dalam perut dan bisa mendorong susu keluar saat bayi bersendawa atau bergerak. Oleh karena itu, memastikan pelekatan yang baik saat menyusui dan membantu bayi bersendawa setelah makan sangat penting untuk mengurangi gumoh.

Langsung Berbaring Setelah Minum Susu

Setelah menyusu, bayi yang langsung dibaringkan dalam posisi tidur lebih berisiko mengalami gumoh. Dalam posisi berbaring, gravitasi tidak membantu menjaga susu tetap berada di lambung, sehingga lebih mudah naik kembali ke kerongkongan. Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya bayi tetap dalam posisi tegak selama 20-30 menit setelah menyusu sebelum dibaringkan.

Alergi

Beberapa bayi memiliki intoleransi terhadap protein susu sapi atau kandungan tertentu dalam ASI maupun susu formula. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan bayi, yang kemudian meningkatkan kemungkinan gumoh. Jika bayi sering gumoh berlebihan disertai gejala lain seperti rewel, diare, atau ruam kulit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah ada alergi atau sensitivitas terhadap makanan tertentu.

Cara Mencegah Gumoh pada Bayi

Untuk mengurangi risiko gumoh, orang tua perlu memperhatikan cara menyusui dan posisi bayi setelah makan. Pastikan bayi disusui dalam posisi yang tepat, dengan kepala lebih tinggi dari perut agar susu lebih mudah masuk ke lambung. Memberikan susu dalam porsi kecil namun lebih sering juga dapat membantu mencegah gumoh, karena perut bayi yang masih kecil lebih mudah mencerna makanan dalam jumlah yang tidak berlebihan. Selain itu, setelah menyusu, penting untuk membantu bayi bersendawa guna mengeluarkan udara yang mungkin tertelan selama proses menyusu.

Selain teknik menyusui, waktu dan posisi bayi setelah menyusu juga berpengaruh. Hindari langsung membaringkan bayi setelah menyusu, sebaiknya biarkan bayi dalam posisi tegak selama 20-30 menit untuk membantu susu tetap berada di lambung. Jika bayi mengonsumsi susu formula dan sering mengalami gumoh berlebihan, orang tua dapat mengamati apakah ada tanda-tanda alergi atau sensitivitas terhadap kandungan dalam susu tersebut.

Gumoh adalah hal yang umum terjadi pada bayi, terutama dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Meskipun umumnya tidak berbahaya, orang tua tetap perlu memahami penyebabnya agar dapat mengurangi frekuensinya dan menjaga kenyamanan bayi. Dengan menerapkan cara-cara pencegahan yang tepat, bayi dapat menyusu dengan lebih nyaman dan mengurangi risiko gumoh yang berlebihan. Jika gumoh terjadi dalam jumlah banyak atau disertai gejala lain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading