Liputan6.com, Jakarta - Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk memanggil pihak TikTok Shop dan Tokopedia.
Pemanggilan kedua perusahaan e-commerce itu dilakukan menyusul beredarnya keluhan UMKM terkait layanan seller center TikTok Shop-Tokopedia yang telah merger.
Namun, Maman mengaku belum menerima keluhan resmi dari komunitas UMKM terkait isu tersebut.
Advertisement
"Belum ada (keluhan). Nanti kita akan panggil untuk mengecek nanti seperti apa," kata Maman kepada media dalam konferensi pers di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Maman menegaskan, komunikasi dengan e-commerce, termasuk TikTok Shop dan Tokopedia menjadi salah satu kewajiban kementeriannya.
Hal ini mengingat tugas Kementerian UMKM untuk terus melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi terhadap perkembangan UMKM.
"Terkait pengawasan, monitoring, dan evaluasi memang menjadi domain kita sehari-hari," tegas Maman.
Lebih lanjut, Maman juga menyampaikan bahwa pemerintah tidak melarang kegiatan korporasi e-commerce. Dengan catatan, aksi korporasi perlu dipastikan tidak merugikan UMKM.
"Saya pikir silakan seluruh pihak usaha e-commerce melakukan aktivitas usahanya, yang terpenting ada perlindungan, ada prioritas untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada usaha mikro dan produk lokal kita," pungkasnya.
Â
TikTok Shop PHK Ratusan Karyawan di Indonesia Pasca Merger Tokopedia
Diwartakan sebelumnya, TikTok Shop dilaporkan akan mem-PHK ratusan karyawannya di Indonesia setelah merger dengan Tokopedia pada tahun lalu.
Mengutip Tech In Asia, laporan outlet berita Bloomberg menyebutkan bahwa PHK karyawan TikTok Shop ini akan berdampak pada tim logistik, operasional, marketing, dan pergudangan.
Pengurangan karyawan lebih lanjut kemungkinan akan terjadi bulan Juli mendatang. Dikabarkan, PHK ini akan mengurangi jumlah tenaga kerja gabungan dari sekitar 5.000 menjadi 2.500 karyawan.
Juru bicara TikTok mengatakan, perusahaan memang menilai kebutuhan bisnisnya dan masih akan terus berinvestasi di Indonesia dan Tokopedia untuk tumbuh berkelanjutan.
Â
Advertisement
Indonesia Masih jadi Pasar Utama TikTok Shop
Sebelumnya, penggabungan senilai USD 1,5 miliar memungkinkan ByteDance untuk meluncurkan kembali operasi e-commerce sembari memenuhi peraturan setempat.
Meski ada PHK karyawan, Indonesia masih tetap menjadi pasar utama bagi TikTok Shop. Kendati ada persaingan dari Shopee dan Lazada.