KEMBAR78
Perang Iran-Israel Tak Jadi Ancaman UMKM, Kok Bisa? - Bisnis Liputan6.com
Sukses

Perang Iran-Israel Tak Jadi Ancaman UMKM, Kok Bisa?

Ketua Umum Akumandiri, Hermawati Setyorinny menyampaikan turunnya daya beli masyarakat menjadi salah satu ancaman bagi pelaku usaha sebagai imbas dari perang Iran-Israel.

Diterbitkan 29 Juni 2025, 13:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumandiri) melihat dampak perang Iran dan Israel tak begitu mengancam. Namun, kekhawatiran ditujukan pada melemahnya daya beli masyarakat.

Ketua Umum Akumandiri, Hermawati Setyorinny menyampaikan turunnya daya beli masyarakat menjadi salah satu ancaman bagi pelaku usaha.

"Justru yang mereka sekarang bergelut adalah bahwa daya beli masyarakat turun, persaingan produk barang luar yang masuk itu semakin ketat gitu. Nah itu yang mereka kayaknya mikirnya disitu," kata Hermawati, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (29/6/2025).

"Dan itu yang masalah imbas perang kayaknya hampir sama, pasti nanti larinya tetap di pendapatan untuk pemasarannya aja kan gitu. Karena kan produk dari luar (negeri) kan luar biasa (dampaknya ke UMKM)," imbuh dia.

Ancam Produk Dalam Negeri

Dia menjelaskan sudah terlalu banyak barang yang masuk dari luar negeri dan bersaing dengan produk lokal. Murahnya barang impor menjadi salah satu faktor ancaman produk dalam negeri untuk menjadi pilihan masyarakat.

"Dari buah, dari produk-produk bahan baku, dari apalagi pakaian, dari medis, dari kecantikan, alat rumah tangga, semuanya kan dari luar. Jadi yang justru sekarang itu yang mereka pikirkan bagaimana dia bisa meraih pasar (di dalam negeri) yang memang sangat sulit itu. Kayaknya gitu sih," tuturnya.

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Ancam Semua Pasar

Hermawati mengatakan, produk impor ini mengancam di semua aspek pasar, baik online maupun offline. Menurutnya, peralihan UMKM ke pasar online tak begitu jadi cara agar produknya laku.

"Susah banget mau online, mau apa teknologinya digenjot kayak apapun. Kalau daya beli masyarakat turun karena mereka harus mencari yang murah paling kan. Kalau dia pendapatannya tetap, terus daya belinya juga (turun) akhirnya pos-posnya ditentukan ya kan," kata dia.

"Itu kan akhirnya membelinya juga akhirnya produk-produk yang murah, dan yang murah itu barang dari luar yang masuk ke Indonesia," sambung Hermawati.

 

3 dari 3 halaman

Ancaman Produk Impor China

Sebelumnya, Menghadapi risiko lonjakan produk impor dari China karena perang dagang, empat langkah strategis disiapkan Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Kementerian UMKM).

Hal ini untuk melindungi dan memperkuat posisi UMKM dalam pasar domestik dan global.Demikian disampaikan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Adha Damanik seperti dikutip dari Antara, Sabtu (21/6/2025).

"Banyak laporan kepada kami terkait kekhawatiran yang disampaikan (lonjakan produk impor dari China). Namun saya sampaikan, ada empat hal yang kita lakukan,” ujar dia.

 

Produksi Liputan6.com