Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas jatuhnya korban dalam peristiwa dinamika sosial dan politik yang terjadi pada akhir pekan lalu.
“Pertama-tama, saya selaku pribadi ingin menyampaikan duka cita yang mendalam bagi para korban dan keluarga yang terkena dampak dari dinamika sosial dan politik yang terjadi pada akhir pekan lalu,” ujar Airlangga dalam keterangan pers di Bursa Efek Indonesia, Senin (1/9/2025).
Airlangga juga menyebutkan sejumlah nama korban yang meninggal dunia, antara lain Affan Kurniawan (Ojek Online Jakarta), Sarina Wati (Pegawai DPRD Makassar), Syaiful Akbar (Pegawai DPRD Makassar), Muhammad Akbar Basri (Pegawai DPRD Makassar), Budi Haryadi (Anggota Satpol PP Kota Makassar), Rusdamdiansyah (Ojek Online Makassar), Sumari (Tukang Becak Surakarta), serta Rheza Shendy Pratama (Mahasiswa Yogyakarta).
Advertisement
“Terkhusus kami ucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga almarhum yang tercatat sejauh ini,” tambah Airlangga.
Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi pukulan berat bagi bangsa di tengah upaya pemerintah menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Dinkes DKI Tangani 469 Orang Terdampak Demo, Ratusan Alami Konjungtivitis dan Sebagian Terluka
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat memberikan pelayanan kesehatan terhadap 469 orang yang terdampak demonstrasi atau unjuk rasa hingga Minggu, 31 Agustus 2025 hingga pukul 07.00.
“Kami memastikan pelayanan medis tetap berjalan karena keselamatan petugas dan warga menjadi perhatian bersama,” kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Lebih lanjut, Ani mengungkapkan bahwa dari 469 orang itu terdiri 371 pasien rawat jalan, 97 pasien rawat inap, dan 1 orang meninggal dunia.
Mengenai keluhan kesehatan terbanyak, Ani melaporkan bahwa konjungtivitis di urutan pertama.
"Jenis keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani antara lain konjungtivitis (198 kasus)," kata Ani mengutip laman resmi Pemprov DKI Jakarta pada Senin, 1 September 2025.
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput tipis transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan menutupi bagian putih mata (sklera), sehingga menyebabkan mata menjadi merah muda atau merah.
Advertisement
Keluhan Kesehatan Lain pada Terdampak Demo
Selain konjungtivitis, Dinkes DKI juga mencatat luka terbuka atau vulnus sebanyak 90 kasus, sesak napas atau dyspnea ada 42 kasus.
"Serta sejumlah trauma fisik, patah tulang, cedera kepala, dan keluhan medis lainnya," imbuh Ani.
Pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut telah dirujuk ke berbagai rumah sakit di lima wilayah Jakarta, diantaranya:
- RS Hermina Kemayoran
- RS Kramat 128
- RSAL Mintohardjo
- RSPAD Gatot Soebroto
- RS POLRI
- RSUD Koja
- RSUD Budhi Asih
- RS Pelni,
- dan RS Pusat Pertamina.
Selain ke rumah sakit, rujukan juga dilakukan ke sejumlah puskesmas di wilayah terdekat.
24 Ambulans Siaga
Untuk memastikan penanganan cepat, Dinkes DKI menurunkan 24 unit ambulans. Lalu, Dinkes DKI juga menurunkan serta tenaga kesehatan yang terdiri dari 7 dokter, 59 perawat, dan 7 pengemudi ambulans.
Ambulans ditempatkan di titik-titik strategis seperti Senen, Kwitang/Mako Brimob, Tugu Tani, Otista, Pos RSPAD, Pos Karanganyar, Pos Green Pramuka City, Pos Hermina Kemayoran, Pos Islam Cempaka Putih, Halte Petamburan, Slipi, DPR/MPR, Tanjung Priok, GBK (Pintu 10), Polres Jakarta Utara, dan Flyover Slipi.
Guna melindungi para petugas kesehatan, Ani sudah meminta jajarannya untuk menggunakan APD.
"Seluruh petugas kesehatan kami imbau agar tetap memperhatikan keamanan diri dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm dan kacamata pelindung. Ini menjadi wujud komitmen kami dalam menjaga pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan memastikan seluruh korban terdampak mendapat penanganan medis dengan cepat, aman, dan tepat," pungkas Ani.
Advertisement