KEMBAR78
ASN Kini Didominasi Generasi Milenial dan Gen Z - Bisnis Liputan6.com
Sukses

ASN Kini Didominasi Generasi Milenial dan Gen Z

Lebih dari 60% Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini didominasi oleh generasi milenial dan gen-Z.

Diterbitkan 06 September 2025, 12:25 WIB

Liputan6.com, Jakarta Dinamika global yang bergerak cepat, ditandai dengan perkembangan teknologi digital, disrupsi ekonomi, hingga pergeseran demografi, menuntut birokrasi untuk beradaptasi dengan cepat. Birokrasi Indonesia sendiri mengalami tantangan serupa, di mana lebih dari 60% Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini didominasi oleh generasi milenial, dan gen-Z.

Ini ikut mendorong adanya perubahan pola pikir dan pola kerja birokrasi dalam merespon harapan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang lebih berkualitas.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq pada Kick Off Reformer Academy.

“Program Reformer Academy ini merupakan bagian integral dari agenda reformasi birokrasi yang disusun oleh LAN untuk menciptakan semangat transformasi di sektor publik dengan menciptakan agen perubahan (agent of change) di setiap lini birokrasi," kata dia dikutip Sabtu (6/9/2025).

"Program ini juga mendorong para birokrat untuk mampu mengembangkan diri dan berinovasi mulai dari diri sendiri tanpa menunggu perubahan yang lebih besar dari luar. Tujuan lainnya ialah, menumbuhkan perubahan positif bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan, memiliki pengetahuan relevan dengan perubahan sehingga berkontribusi menjadikan indonesia lebih baik, berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia emas 2045 mendatang," tambahnya.

Muhammad Taufiq menegaskan, perubahan menjadi kata kunci untuk ASN dalam merespon harapan, dan tuntutan masyarakat, pemerintah serta kemampuan beradaptasi dengan perkembangan global.

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Aksi Perubahan

Bukan hanya perubahan yang biasa saja (as usual) melainkan perubahan yang adaptif, inovatif dan berdampak. Jika melihat sejarah peradaban suatu bangsa, bahwa perubahan dilakukan hanya oleh segelintir orang yang disebut agent of change, kemudian diperkuat menjadi sebuah critical mass yang berjalan secara masif dan berkelanjutan.

Melalui program Reformer Academy ini, peserta akan dididik memiliki kemampuan untuk mendorong perubahan diorganisasinya mulai dari hal-hal kecil ke hal yang lebih besar dan masif.

“Reformer Academy bukan sekedar ajang pelatihan biasa saja karena akan membekali kemampuan para future leader untuk menggagas aksi perubahan yang otentik dan disusun dengan pemikiran, value, cara baru para ASN muda yang akan menentukan trayektori perubahan indonesia di masa yang akan datang,” harapnya.

 

3 dari 3 halaman

Lahirkan Champion Perubahan

Sementara itu, Deputi Bidang Transformasi Pembelajaran ASN Erna Irawaty menyampaikan, Kegiatan kick off Reformer Academy ini diikuti oleh 285 ASN dari berbagai instansi. Selanjutnya, peserta akan diseleksi menjadi 100 orang untuk mengikuti bootcamp daring, lalu dikerucutkan menjadi 30 orang terpilih yang berkesempatan mengikuti offline bootcamp.

“LAN menargetkan Reformer Academy melahirkan champion perubahan dan future leader ASN, khususnya generasi muda yang tidak hanya menjadi pelaksana kebijakan, tetapi juga penggerak transformasi birokrasi menuju tata kelola yang berdampak,” tutupnya.

Senada dengan hal tersebut, Chief of Talent and Transformation, KTM Solution, Ivan Ahda menekankan bahwa manajemen perubahan membutuhkan tiga elemen utama, pertama, Intensi, yakni dorongan kuat untuk menggagas ide perubahan, bukan sekadar menjalankan program rutin.

Kedua, Kapabilitas, yaitu keterampilan ASN untuk mengeksekusi perubahan yang nyata dan terukur. Dan terakhir kemampuan mengkomunikasikan serta menginspirasi orang lain untuk melakukan perubahan tersebut.

 

Produksi Liputan6.com