Liputan6.com, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal akui kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap buruh PT Gudang Garam Tbk. Menyusul viralnya video sekelompok buruh pabrik rokok tersebut yang dinarasikan terkena PHK.
Said Iqbal membenarkan adanya kabar tersebut. Meski demikian, dia masih akan mengecek detail PHK massal Gudang Garam ini lebih lanjut seperti berapa yang terkena PHK dan apakah hak-hak karyawan terpenuhi semua.
"Kami baru dapat kabarnya telah terjadi PHK buruh rokok PT Gudang Garam, kita akan cek dulu," kata Iqbal saat dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (6/8/2025).
Advertisement
Menurutnya, jika memang terdapat PHK dalam jumlah besar, bisa diartikan sebagai dampak dari anjloknya daya beli masyarakat. Sehingga berpengaruh pada lini produksi yang turut menurun.
Selain itu, pasokan tembakau yang terbatas. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Gudang Garam disebut telah berhenti menyerap tembakau lokal asal Temanggung. Hal ini turut jadi indikasi berkurangnya produksi.
"Selamatkan industri rokok nasional, selamatkan puluhan ribu buruh terancam PHK. Tetap dijaga kampanye kesehatan. Ribuan buruh rokok PT Gudang Garam ter-PHK, dan puluhan ribu buruh lainnya juga akan ter-PHK seperti buruh tembakau, logistik, supir, pedagang kecil, suplier, pemilik kontrakan dan lainnya," sambung Iqbal.
Â
Viral Video Buruh Gudang Garam
Sebagaimana diketahui, viral video diduga buruh pabrik PT Gudang Garam Tbk yang bersalam-salaman dengan buruh lainnya. Video menampilkan buruh berkumpul di sebuah ruangan dengan kursi sederhana.
Video juga memperlihatkan setiap buruh bersalaman hingga berpelukan. Raut wajahnya nampak sedih hingga sebagian lainnya meneteskan airmata.
Belum terkonfirmasi kabar PHK tersebut dari pihak manajemen. Namun, video yang beredar itu menampilkan pekerja yang mengenakan seragam PT Gudang Garam Tbk.
Â
Advertisement
Laba Gudang Garam Anjlok
Diberitakan sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat penurunan pendapatan dan laba sepanjang semester I 2025.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/7/2025), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kantongi pendapatan Rp 44,36 triliun hingga Juni 2025. Pendapatan turun 11,29% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 50,01 triliun.
Biaya pokok pendapatan turun 9,72% dari Rp 44,95 triliun hingga semester I 2024 menjadi Rp 40,58 triliun. Namun, laba bruto susut 25,26% menjadi Rp 3,78 triliun hingga Juni 2025. Laba bruto periode sama tahun lalu tercatat Rp 5,06 triliun.Perseroan mencatat laba usaha anjlok 68,16% dari Rp 1,61 triliun pada semester I 2024 menjadi Rp 513,71 miliar hingga Juni 2025.
Â
Kinerja
Seiring kinerja itu, PT Gudang Garam Tbk membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 87,3% menjadi Rp 117,16 miliar hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 925,51 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar dan dilusi Perseroan turun menjadi Rp 61 hingga Juni 2025 dari Juni 2024 sebesar Rp 481 per saham.
Total ekuitas turun menjadi Rp 61,07 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 61,91 triliun. Liabilitas merosot menjadi Rp 18,72 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 23,02 triliun. Aset Perseroan merosot menjadi Rp 79,80 triliun hingga 30 Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 84,93 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara sebesar Rp 3,96 triliun hingga 30 Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 3,70 triliun.
Harga saham GGRM ditutup anjlok 4,59% menjadi Rp 8.825 per saham pada Kamis, 31 Juli 2025. Harga saham GGRM berada di level tertinggi Rp 9.250 dan terendah Rp 8.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.118 kali dengan volume perdagangan 11.661 saham. Nilai transaksi Rp 10,5 miliar.
Advertisement