Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan kualitas cadangan beras pemerintah (CBP) harus dipastikan baik. Tak hanya penyimpanan, penyaluran beras pun harus layak konsumsi di tangan masyarakat.
Arief mengatakan mandat yang diemban Bulog adalah memastikan beras dalam kualitas yang baik. Mengingat, cadangan beras pemerintah menjadi instrumen penting untuk melakukan intervensi harga pasar sewaktu-waktu dibutuhkan.
“CBP harus dikelola secara hati-hati, bukan hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas. Karena dalam setiap penugasan, baik untuk intervensi pasar, bantuan pangan, maupun penanganan bencana, beras yang disalurkan harus layak konsumsi dan memenuhi standar mutu,” kata Arief, mengutip keterangan resmi, Sabtu (20/9/2025).
Advertisement
Arief juga menekankan kualitas CBP yang terjaga akan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah dalam mengelola cadangan pangan. Kepastian stok beras di Bulog sebagai salah satu penjamin ketika ada kenaikan harga di pasaran.
Beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) bakal digelontorkan ke pasar dan masyarakat agar harga beras kembali stabil. Mengingat adanya tren kenaikan harga beras premium maupun medium di tingkat konsumen.
"Mencermati dinamika pasokan dan harga pangan hari ini, saatnya Bulog terus menggencarkan penyaluran beras baik beras SPHP dan bantuan pangan maupun saat bencana,” tegasnya.
Tersalurkan 798,8 Ribu Ton
Informasi, realisasi penyaluran CBP sepanjang 2025 ini, per 17 September, totalnya telah disalurkan ke masyarakat sebanyak 798,8 ribu ton. Ini terdiri dari penyaluran program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) totalnya 374,8 ribu ton.
Kemudian realisasi penjualan beras program bantuan pangan beras alokasi Juni dan Juli yang telah tercapai 365,5 ribu ton. Selain itu, ada pula penyaluran dalam bentuk program golongan anggaran 60,1 ribu ton dan tanggap darurat 418 ton.
Pemerintah telah memastikan bantuan pangan beras berlanjut pada Oktober dan November. Beras sebanyak 365,5 ribu ton akan kembali disalurkan kepada 18.277.083 Keluarga Penerima Manfaat se-Indonesia. Apabila dibutuhkan, nantinya bantuan pangan beras bisa tetap berlanjut di Desember sesuai hasil evaluasi pemerintah.
Advertisement
Harga Beras Mulai Turun
Sebelumnya, Harga pangan cenderung turun. Hal ini ditunjukkan dari harga beras premium hingga daging sapi pada Kamis (18/9/2025).
Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), dikutip dari Antara, harga beras premium di tingkat konsumen merosot Rp 241 menjadi Rp 15.782 per kilogram (kg) dari semula Rp 16.023 per kg.
Demikian juga cabai rawit merah. Cabai rawit merah lebih murah Rp 6.599 menjadi Rp 41.868 per kg dari semula Rp 48.467 per kg.
Harga Beras Medium Turun
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Kamis pukul 08.40 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras medium di harga Rp 13.483 per kg turun dari sebelumnya Rp 13.881 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp 12.486 per kg turun dari sebelumnya Rp 12.562 per kg.
Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp 6.490 per kg turun dari sebelumnya Rp 6.611 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp 10.451 per kg turun dari sebelumnya Rp 10.676 per kg.
Selanjutnya bawang merah Rp 38.381 per kg turun dari sebelumnya Rp 41.084 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp 36.793 per kg turun dari hari sebelumnya Rp 37.443 per kg.
Advertisement