KEMBAR78
Luhut: MBG Jangan Dihentikan, Fokus pada Perbaikan - Bisnis Liputan6.com
Sukses

Luhut: MBG Jangan Dihentikan, Fokus pada Perbaikan

Luhut menegaskan program Makan Bergizi Gratis tetap berlanjut meski ada kasus keracunan massal, dengan fokus pada evaluasi dan perbaikan sistem.

Diterbitkan 03 Oktober 2025, 20:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap dilanjutkan meski sempat muncul kasus keracunan massal di sejumlah daerah. Menurutnya, pemerintah sudah melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki kelemahan dalam pelaksanaannya.

"Yang penting prosesnya kita lihat bagus, jalan. Kalau kurang di sana-sini, kita perbaiki. Kita jangan juga terus pesimis kalau ada yang kurang. Kita tentu sangat berhati-hati dengan kejadian keracunan kemarin. Tapi proses perbaikan semua sekarang berjalan," kata Luhut dikutip dari Antara, Jumat (3/10/2025). 

Pernyataan itu menanggapi desakan Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) yang meminta pemerintah menghentikan sementara program MBG, karena dianggap menyedot anggaran besar dan telah menyebabkan lebih dari 5.000 siswa keracunan.

Luhut menilai MBG justru membawa manfaat jangka panjang karena mendorong terbentuknya rantai pasok pangan lokal, mulai dari telur, ikan, hingga pisang. Ia menekankan perlunya memperluas peran pemerintah daerah agar distribusi makanan lebih tepat sasaran.

"Ini kan baru sembilan bulan berjalan. Jadi kita jangan buru-buru kritik. Kritik boleh, tapi jangan menutup mata bahwa ini membangun simpul-simpul ekonomi baru," ujarnya.

Luhut optimistis dalam tiga bulan ke depan, dengan perbaikan data dan sistem, pelaksanaan MBG akan lebih baik. Ia menyebut DEN turut membentuk tim untuk memantau langsung di lapangan, sehingga Presiden bisa menerima laporan berbasis data akurat.

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Kepala BGN Tegaskan MBG Tak Dimoratorium, Kecuali Ada Perintah Presiden

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana ditanya soal moratorium alias penundaan (penangguhan) program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menjawab hal ini, Dadan menyatakan bahwa pihaknya akan menjalankan program MBG sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto.

“Yang terkait dengan kegiatan MBG, saya tetap diperintahkan oleh Pak Presiden untuk melakukan percepatan-percepatan karena banyak anak, banyak orangtua yang menantikan terkait kapan menerima makan bergizi gratis. Di luar perintah itu saya tetap melaksanakan, kecuali nanti Pak Presiden mengeluarkan perintah lain,” kata Dadan dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis (2/10/20250.

Sementara, bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah, pihak Dadan melakukan penutupan sementara.

“Untuk SPPG yang bermasalah, untuk sementara ini kita setop dulu ya, karena satu kan ada kejadian yang memang harus dianalisis, diinvestigasi sehingga kita akan tahu sebetulnya apa yang terjadi di tempat tersebut,” ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Investigasi

Penghentian SPPG adalah upaya memperkuat aspek kehati-hatian. Selama penghentian, dilakukan investigasi dan analisis untuk diketahui apa saja perbaikan yang diperlukan.

“Investigasi dan menganalisis perbaikan, apakah nanti harus ada perbaikan fasilitas dan lain-lain. Juga sambil memitigasi para penerima manfaat, karena setiap kali kejadian kan ada yang tersakiti ya, setiap kali kejadian kan ada orangtua yang khawatir, setiap kali kejadian kan juga ada kepercayaan publik yang terganggu, yang tergores.”

“Oleh sebab itu, maka SPPG yang bersangkutan, harus melakukan pendekatan-pendekatan terkait dengan trauma yang muncul di masyarakat,” kata Dadan.

EnamPlus