Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat tipis pada perdagangan di awal pekan ini. Penguatan rupiah ini diperkirakan tidak bertahan lama karena tingginya tekanan eksternal.
Pada Senin (6/10/2025), nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta menguat sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp 16.562 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.563 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah melemah seiring pernyataan hawkish petinggi Federal Reserve (The Fed).
Advertisement
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat cukup besar merespons pernyataan hawkish dari dua pejabat The Fed Logan (Lorie K.Logan) dan Jefferson (Philip Jefferson) yang mengatakan bahwa The Fed perlu berhati-hati dalam menurunkan suku bunga,” ujarnya dikutip dari Antara.
Jefferson disebut mengatakan bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) masih jauh dari target The Fed di tengah ketidakpastian kebijakan-kebijakan ekonomi AS seperti tarif. Adapun Logan mengkhawatirkan konsumsi dan investasi bisnis yang masih kuat akan meningkatkan inflasi.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa Bank Sentral AS dinilai perlu hati-hati ketika hendak memangkas suku bunga.
Bagi dia, pernyataan-pernyataan yang disampaikan petinggi The Fed hanya sedikit mengubah prospek Fed Funds Rate (FFR), tetapi bisa mendikte arah dolar AS sesaat.
Gerak Rupiah Hari Ini
Lembaga pemeringkat kredit internasional S&P Global memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) sebelum akhir tahun ini. Kemudian, pelonggaran suku bunga dilanjutkan pada tahun 2026 sebesar 50 bps.
Terkait penutupan pemerintah (government shutdown) AS yang telah memberikan sentimen selama sepekan terakhir, Lukman menganggap pasar tak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, shutdown diharapkan tidak akan berlangsung lama,” ungkap dia.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp 16.500-Rp 16.650 per dolar AS.
Advertisement