Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini Rabu 22 Oktober 2025. Rupiah melemah sebesar 14 poin atau 0,08 persen menjadi 16.601 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 16.587 per dolar AS.
Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah melemah seiring investor menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu ini dan rilis data inflasi AS (Amerika Serikat) pada Jumat 24 Oktober 2025 mendatang.
“Hasil RDG yang dimulai kemarin, akan diumumkan pada sore ini. Kami memperkirakan Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps (basis points) menjadi 4,5 persen untuk lebih mendukung pertumbuhan ekonomi,” ucapnya dikutip dari Antara, Rabu (22/10/2025).
Advertisement
Ruang kebijakan tersebut dianggap masih terbuka karena inflasi inti tetap terkendali dan tingkat suku bunga riil masih cukup tinggi.
Di sisi lain, permintaan domestik belum sepenuhnya pulih, tercermin dari pelemahan keyakinan konsumen, sehingga penurunan suku bunga dapat membantu mendorong konsumsi dan kredit.
Likuiditas perbankan yang membaik juga membuat transmisi kebijakan moneter semakin efektif, memungkinkan penurunan bunga lebih cepat tersalurkan ke sektor riil.
Sementara itu, tekanan terhadap rupiah relatif terjaga berkat surplus neraca perdagangan, intervensi BI di pasar spot dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta faktor revaluasi cadangan devisa, yang memberikan ruang lebih aman bagi penyesuaian suku bunga.
“Hari ini, rupiah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.550–16.650 per dolar AS,” ungkap Josua.
Rupiah Lesu terhadap Dolar AS Hari Ini 21 Oktober 2025 Tersengat Sentimen Shutdown
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) merosot pada perdagangan Selasa, (21/10/2025). Koreksi rupiah terhadap dolar AS itu dipicu dari sentimen global.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa sore turun 12 poin atau 0,07% menjadi 16.587 per dolar AS dari sebelumnya 16.575. Demikian seperti dikutip dari Antara, Selasa pekan ini.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa, 21 Oktober 2025 turun di posisi 16.589 per dolar AS dari sebelumnya 16.585 per dolar AS.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menuturkan, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS didorong penutupan pemerintah federal (government shutdown) AS yang telah memasuki hari ke-21.
“Pelaku pasar terus mencermati perkembangan seputar penutupan Pemerintah Federal AS yang sedang berlangsung. Penutupan pemerintah telah memasuki hari ke-21 tanpa tanda-tanda akan berakhir, setelah para senator gagal untuk ke-11 kalinya menyelesaikan kebuntuan dalam pemungutan suara pada Senin, 20 Oktober 2025,” kata dia seperti dikutip dari Antara.
Mengutip Anadolu, penutupan Pemerintah AS masih berlangsung seiring perolehan suara untuk menyelesaikan kebuntuan ini sebesar 50 banding 43. Artinya, Senat AS tak mengajukan penutupan mosi untuk melanjutkan langkah pendanaan pemerintah yang telah disahkan DPR hingga 21 November.
Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk membuka kembali pemerintah federal telah gagal mencapai ambang batas 60 suara dalam setiap upaya sejauh ini, tanpa ada indikasi bahwa hasilnya akan berbeda pada upaya berikutnya.
Penutupan pemerintah dimulai sejak 1 Oktober setelah kegagalan negosiasi mengenai prioritas pengeluaran federal. Ribuan pegawai federal sejak itu telah dirumahkan atau bekerja tanpa bayaran sementara layanan pemerintah telah dikurangi atau ditangguhkan.
"Penutupan pemerintah AS kini menjadi jeda pendanaan terpanjang ketiga dalam sejarah modern,” kata Ibrahim.
Advertisement
Pembukaan Rupiah Hari Ini 21 Oktober 2025
Nilai tukar rupiah perkasa pada pembukaan perdagangan hari Selasa 21 Oktober 2025. Rupiah menguat sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi 16.568 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 16.575 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring delegasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan segera bertemu.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah harapan investor akan meredanya tensi China-AS, dengan kedua delegasi akan bertemu segera dan Trump akan bertemu Xi,” ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (21/10/2025).
Mengutip Anadolu, Trump mengatakan bahwa dirinya akan bertemu Presiden China di Korea Selatan.
Presiden AS berharap dapat mencapai kesepakatan yang adil dengan Beijing pasca-pertemuan itu, dan diyakini akan memiliki hubungan yang sangat baik dengan China.