KEMBAR78
Rupiah Melemah ke Level 16.583 per USD, Ini Gara-garanya - Bisnis Liputan6.com
Sukses

Rupiah Melemah ke Level 16.583 per USD, Ini Gara-garanya

Mata uang rupiah ditutup melemah 20 point sebelumnya sempat melemah 45 point dilevel Rp 16.583 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.555.

Diterbitkan 06 Oktober 2025, 19:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, mencatat pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 20 point sebelumnya sempat melemah 45 point dilevel Rp 16.583 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.555.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.580 - Rp 16.530," kata Ibrahim dalam keteragannya, Senin (6/10/2025).

Adapun sejumlah faktor yang mendorong nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan sore ini, yakni faktor eksternal diantaranya poltiisi konservatif Sanae Takaichi terpilih sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, yang akan menjadikannya perdana menteri berikutnya.

Takaichi dipandang sebagai sosok yang dovish dalam hal fiskal, dan diperkirakan akan menentang pengetatan moneter lebih lanjut oleh Bank of Japan.

"Di AS, pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Oktober. Para pedagang terlihat memperkirakan peluang lebih dari 99% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin di akhir Oktober, menurut CME Fedwatch," ujarnya.

Disisi lain, para Senator Amerika Serikat gagal meloloskan proposal pengeluaran untuk membuka kembali pemerintah federal untuk keempat kalinya, memperpanjang penutupan yang sedang berlangsung hingga minggu depan. Ketidakpastian seputar penutupan pemerintah AS dan penundaan rilis data penting.

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Ketegangan Geopolitik

Lebih lanjut, ketegangan geopolitik juga tetap menjadi fokus. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa "diskusi yang sangat positif" telah berlangsung dengan Hamas, dan menambahkan bahwa tim teknis akan bertemu di Mesir pada hari Senin untuk mendorong perundingan damai Gaza.

Delegasi dari Israel dan Hamas diperkirakan akan tiba di Sharm el-Sheikh untuk negosiasi tidak langsung yang berfokus pada penyanderaan, penarikan pasukan, dan tata kelola pemerintahan di masa mendatang.

Sementara itu, Ukraina terus mengintensifkan serangannya terhadap fasilitas energi Rusia, menargetkan kilang Kirishi, salah satu kilang terbesar Rusia, dengan kapasitas pemrosesan tahunan melebihi 20 juta ton. Setelah, para menteri keuangan negara-negara G7 mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia.

 

3 dari 3 halaman

Faktor Internal

Sementara faktor internal yakni belanja kementerian/lembaga (K/L) pada tahun anggaran 2025( belanja APBN 2025) cenderung terlambat karena banyaknya penyesuaian. Kondisi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Penyerapan belanja K/L selama ini tetap berjalan secara reguler, meski kecepatan penyaluran tiap K/L berbeda sehingga terlihat berjarak (gap).

"Serapan belanja K/L di 2025 berbeda dari tahun anggaran sebelumnya sehingga menimbulkan beberapa anomali. Sebagai contoh, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah diumumkan sejak November 2024 dan aturan pelaksanaannya terbit pada Januari 2025," ujarnya.

Namun, pada Februari 2025 pemerintah menerbitkan kebijakan efisiensi anggaran. Hal ini membuat K/L perlu menyesuaikan kembali anggaran masing-masing instansi. Tak hanya soal efisiensi. Penambahan jumlah K/L serta tantangan geopolitik dan perekonomian global juga memengaruhi realisasi belanja K/L di 2025.

"Walau demikian, pemerintah masih optimistis, masing-masing K/L dapat mampu menyerap anggaran dengan maksimal di akhir tahun. Alasannya, tren realisasi belanja K/L sebagian saat ini sudah menunjukkan progres positif. Kemenkeu mencatat, terdapat 12 K/L besar yang sudah melaporkan progres realisasi belanja mencapai 80%. Namun Astera tak merinci K/L mana saja yang sudah merealisasikan belanja 80% tersebut," pungkasnya.

 

EnamPlus