Liputan6.com, Jakarta- Kabar mengenai hoaks peretasan WhatsApp kembali menghantui para pengguna aplikasi pesan instan populer ini. Masyarakat diresahkan dengan beredarnya informasi palsu yang mengklaim bahwa membuka fitur voice chat di WhatsApp dapat menyebabkan dana di rekening bank dicuri.Â
 Di era digital ini, informasi palsu atau hoaks peretasan WhatsApp dapat menyebar dengan sangat cepat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya.
Jangan mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, karena hal ini dapat menyebabkan kepanikan dan keresahan di masyarakat. Jika Anda merasa ragu terhadap suatu informasi, selalu verifikasi informasi tersebut melalui sumber-sumber terpercaya sebelum Anda menyebarkannya.Â
Advertisement
Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar peretasan WhatsApp, setelah melakukan penelusuran dari informasi yang viral, berikut daftarnya.
Â
Tiga Titik Bergaris di Grup WhatsApp Tanda Ada Hacker Bisa Kuras M-banking
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tiga titik bergaris di grup WhatsApp tanda ada hacker yang bisa menguras M-banking, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim tiga titik bergaris di grup WhatsApp tanda ada hacker bisa menguras M-banking, berupa tulisan sebagai berikut.
"Mohon perhatiannya Group HP yg di kanan atas dekat titik 3 itu ada garis² dari atas ke bawah ber bentuk kotak (dalam lingkaran) berarti di group tsb ada hecker nya Tapi kalau sebelah dekat titik 3 ada gambar gagang tilp group tsb nggak ada hecker nya Coba periksa semua group yg njenengan punya. Jangan pernah ikut bergabung di telepon group krn bisa menguras isi M-Banking"
Benarkah klaim tiga titik bergaris di grup WhatsApp tanda ada hacker bisa menguras M-banking? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....
Video Cara Meretas Akun WhatsApp
Sebuah video berisi tata cara meretas akun WhatsApp seseorang beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun TikTok pada 10 Maret 2022 lalu.
Video berdurasi 16 detik itu menampilkan klaim cara meretas akun WhatsApp. Pengguna diminta masuk ke menu 'setelan', kemudian pilih 'bantuan' dan diminta memasukkan nomor telepon yang ingin diretas akun WhatsAppnya ke kolom 'hubungi kami'.
"sad banget🥺🥺," tulis salah satu akun TikTok.
Konten yang disebarkan akun TikTok tersebut telah 527 ribu kali disukai dan mendapat 3807 komentar warganet.
Benarkah dalam video itu merupakan cara meretas akun WhatsApp? Simak dalam artikel berikut ini...
Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah hoaks peretasan WhatsApp dan melindungi akun Anda dari tindakan peretasan:
- Gunakan aplikasi WhatsApp resmi yang diunduh dari sumber terpercaya, seperti Google Play Store (untuk pengguna Android) atau App Store (untuk pengguna iOS).
- Aktifkan fitur verifikasi dua langkah (two-step verification) dengan menggunakan PIN tambahan. Fitur ini akan memberikan lapisan keamanan ekstra pada akun Anda.
- Periksa secara berkala perangkat yang terhubung ke WhatsApp Web Anda. Hapus perangkat yang tidak Anda kenali atau tidak Anda gunakan lagi.
- Berhati-hatilah terhadap pesan atau tautan mencurigakan yang Anda terima. Jangan pernah memberikan kode OTP (One-Time Password) kepada siapapun, karena kode ini bersifat rahasia dan hanya boleh Anda gunakan sendiri.
- Aktifkan fitur keamanan tambahan yang tersedia di WhatsApp, seperti pemindai sidik jari (fingerprint) atau pengenalan wajah (face recognition).
- Selalu perbarui aplikasi WhatsApp Anda ke versi terbaru. Pembaruan aplikasi biasanya mengandung perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi Anda dari ancaman peretasan.
- Laporkan akun yang Anda curigai telah diretas ke pihak WhatsApp.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat meminimalkan risiko menjadi korban hoaks peretasan WhatsApp dan menjaga keamanan data pribadi Anda.