Liputan6.com, Jakarta - Investor kripto global tengah membanjiri Ethereum usai pidato dovish Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell di Jackson Hole.
Dalam lima hari terakhir, produk exchange-traded funds (ETF) Ethereum mencatat arus masuk dana hingga USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 19,6 triliun. Lonjakan itu sekaligus memicu peningkatan harga Ethereum yang belakangan sempat tertahan.
Dikutip dari yahoo Finance, Kamis (28/8/2025), jika ditarik lebih jauh, semangat investor terlihat sangat kuat. Sepanjang periode terakhir, dana yang masuk ke produk investasi Ether mencapai USD 3,7 miliar, jauh melampaui Bitcoin yang justru mengalami arus keluar sebesar USD 900 juta.
Advertisement
Data tersebut dirilis oleh platform riset SoSoValue.
Tak hanya itu, Ethereum juga menorehkan rekor harga baru. Aset kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar ini menembus level tertinggi sepanjang masa di USD 4.955 atau sekitar Rp 74,7 juta pada 24 Agustus.
Dikoleksi Perusahaan
Fenomena ini turut didorong oleh tren perusahaan publik yang bertransformasi menjadi Ethereum treasury firms. Perusahaan-perusahaan tersebut semakin gencar menambahkan Ether ke dalam neraca keuangannya.
Secara total, baik perusahaan maupun ETF yang berbasis Ether kini telah menyerap hampir 5 persen dari total suplai token di jaringan Ethereum sejak Juni. Angka itu lebih dari dua kali lipat laju akumulasi Bitcoin tercepat dalam satu kuartal.
Kepala aset digital di Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, mengatakan bahwa dengan tren akumulasi agresif dari institusi serta kondisi makro yang mendukung, Ethereum berpotensi meroket hingga USD 7.500 pada akhir tahun.
“Ethereum kini mulai diperlakukan layaknya kelas aset utama,” ungkap Kendrick dalam pernyataan yang dibagikan kepada DL News.
Advertisement
Efek Dowish Powell
Optimisme ini tak lepas dari Powell mengisyaratkan kemungkinan pembukaan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan September mendatang.
“Setiap penurunan suku bunga jelas positif bagi pasar kripto,” ujar Chief Operating Officer (COO) di Ava Labs, Charley Cooper.
Menurutnya, kinerja kuat Ethereum menunjukkan aset ini kini dihargai seperti aset berisiko tradisional dan saham. “Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan aliran dana ke aset berisiko seperti kripto. Inilah yang membuat momen pasar bullish kali ini sangat menarik,” kata Cooper.
Berdasarkan alat CME FedWatch, pelaku pasar kini memprediksi peluang 87 persen The Fed akan memangkas suku bunga pada September, naik sekitar 5 persen dibandingkan pekan lalu.