Liputan6.com, Beijing - China sedang mengalami wabah chikungunya, yakni infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Terdapat ribuan kasus dilaporkan di wilayah selatan negara itu.
Jumlah kasus chikungunya melonjak menjadi 4.014 pada Jumat (25/7/2025). Menurut catatan publik yang dirilis oleh departemen kesehatan di distrik-distrik di Foshan, angka ini menunjukkan peningkatan yang cepat sejak otoritas mulai memantau kasus dua minggu lalu.
Kota Foshan, yang terletak di Provinsi Guangdong, menjadi wilayah yang paling terdampak oleh lonjakan infeksi ini.
Advertisement
"Wabah chikungunya masih cukup parah," kata Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Sun Yang dalam konferensi pers pada Rabu (23/7) di Foshan seperti dilansir AP.
Chikungunya ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Penyakit ini menyebabkan demam dan nyeri sendi yang parah, namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus kematian jarang terjadi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China telah mengeluarkan berbagai imbauan mengenai cara mencegah chikungunya dan demam berdarah, penyakit serupa yang juga disebarkan oleh nyamuk. Penggunaan pelindung fisik seperti pintu berjaring, kelambu di tempat tidur, serta obat anti-nyamuk pada kulit yang terbuka, dianjurkan. Lembaga tersebut menyatakan bahwa wabah ini merupakan kasus impor, namun tidak merinci dari mana asalnya.
Lembaga tersebut juga mengimbau agar masyarakat yang mengalami gejala seperti demam, ruam, dan nyeri sendi segera memeriksakan diri ke dokter.
Vaksin Chikungunya
Distrik Shunde di Foshan, tempat di mana 90 persen kasus tercatat, terkenal akan kuliner Kanton-nya dan menerima banyak pengunjung setiap tahunnya.
Menurut foto-foto yang ditampilkan di stasiun penyiaran milik pemerintah CCTV, pasien yang dinyatakan positif chikungunya dirawat di tempat tidur rumah sakit yang ditutupi kelambu nyamuk.
Laporan media lokal pada Kamis menyebut bahwa pihak berwenang hampir menggandakan jumlah tempat tidur isolasi tahan nyamuk menjadi 7.220 untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Pemerintah Provinsi Guangdong mendesak warga agar memastikan tidak ada air yang menggenang di rumah mereka, seperti di pot bunga, mesin kopi, atau botol kosong. Komisi Kesehatan di Foshan menyatakan pada Kamis bahwa denda hingga 10.000 yuan bisa dikenakan jika ditemukan pelanggaran.
Lonjakan pertama kasus chikungunya di China terjadi pada 2010 dengan 253 kasus di Dongguan, yang juga berada di Provinsi Guangdong. Beberapa kasus ditemukan di tahun-tahun berikutnya, namun tidak meluas.
WHO menyatakan bahwa dua vaksin chikungunya telah memperoleh persetujuan dari sejumlah negara dan/atau telah direkomendasikan untuk digunakan pada populasi yang berisiko, namun penggunaan dan ketersediaan vaksin tersebut belum meluas.
Advertisement