KEMBAR78
Melania Trump Kirim Surat ke Putin, Apa Isinya? - Global Liputan6.com
Sukses

Melania Trump Kirim Surat ke Putin, Apa Isinya?

Isu apa yang disorot oleh Melania dalam surat yang ia sampaikan ke Putin?

Diterbitkan 17 Agustus 2025, 18:35 WIB

Liputan6.com, Washington D.C - Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Melania Trump, mengirimkan surat pribadi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui suaminya, Donald Trump. Surat tersebut menyinggung nasib anak-anak Ukraina dan Rusia yang menjadi korban perang berkepanjangan antara kedua negara.

Menurut pejabat pemerintahan Donald Trump, surat itu menyinggung dugaan penculikan anak-anak setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Isu tersebut memang menjadi sorotan dunia, terlebih setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mendakwa Putin pada 2023 atas dugaan kejahatan perang berupa deportasi anak-anak dari wilayah Ukraina yang diduduki ke Rusia. Hingga kini, Putin masih berstatus buronan di 125 negara.

Namun, isi surat Melania yang diperoleh Fox News pada Sabtu (16/8/2025) ternyata tidak secara langsung menyebut soal penculikan atau pemindahan paksa anak-anak Ukraina. Surat itu justru bernada puitis, menyerukan agar anak-anak diberi kesempatan tumbuh dalam cinta, keamanan, dan kebahagiaan.

"Yang terhormat Presiden Putin," tulis Melania, dikutip dari laman The Guardian, Minggu (17/8).

"Setiap anak, di mana pun mereka lahir—di desa terpencil atau kota besar—memiliki impian yang sama: cinta, peluang, dan perlindungan dari bahaya."

Ia menambahkan, "Setiap generasi memulai hidup mereka dengan kepolosan, melampaui geografi, pemerintahan, dan ideologi. Namun di dunia saat ini, banyak anak harus tertawa di tengah kegelapan, sebagai bentuk perlawanan diam-diam terhadap kekuatan yang bisa merenggut masa depan mereka."

Alih-alih menuntut pemulangan anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia, surat tersebut secara halus meminta Putin untuk "mengembalikan tawa mereka".

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Minta Putin Ambil Langkah Nyata

Melania menutup surat dengan ajakan agar presiden Rusia mengambil langkah nyata: "Sebuah ide yang begitu berani melampaui segala perbedaan manusia. Dan Anda, Tuan Putin, bisa mewujudkannya dengan sebuah tanda tangan hari ini. Sudah waktunya."

Melania, yang lahir di Slovenia, tidak hadir dalam pertemuan puncak antara Trump dan Putin di Alaska pada Jumat (15/8). Namun, ia sebelumnya pernah menyampaikan bahwa salah satu ambisinya sebagai ibu negara adalah meneladani Eleanor Roosevelt, sosok yang dikenal luas karena perjuangannya membela hak anak di era Presiden Franklin D. Roosevelt.

Di sisi lain, Ukraina terus menegaskan bahwa pemindahan paksa puluhan ribu anak mereka ke Rusia merupakan kejahatan perang sekaligus bentuk genosida, sebagaimana didefinisikan dalam konvensi PBB.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian Melania Trump dalam percakapan telepon dengan Donald Trump pada Sabtu.

"Selama percakapan tersebut, Presiden Zelenskyy juga menyampaikan apresiasi kepada Ibu Negara Melania Trump atas perhatian dan upaya tulusnya untuk memulangkan anak-anak Ukraina yang dideportasi paksa," ungkap Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, di platform X. "Ini adalah tindakan kemanusiaan sejati."